Pembangunan SPPG di Sumber Solo Dihentikan: Warga Menolak Karena Mitra Tak ‘Kulo Nuwun’

4 hours ago 6
Pemerintah Kota Solo menghentikan sementara pembangunan SPPG Pajajaran Utara No. 46 yang berada di permukiman di Kelurahan Sumber, usai pembangunan SPPG tersebut mendapatkan penolakan dari warga. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Kota Solo menghentikan sementara pembangunan SPPG Pajajaran Utara No. 46 yang berada di permukiman di Kelurahan Sumber, usai pembangunan SPPG tersebut mendapatkan penolakan dari warga.

“Dapur itu berdiri awal mulanya tidak kulo nuwun bangun di situ. Tidak urun rembug, kulo nuwun ke warga,” ungkap Winarno, PIC Satgas MBG Pemkot Solo saat dikonfirmasi.

Winarno mengatakan bahwa SPPG tersebut saat ini sedang dalam proses pembangunan sudah berjalan hampir 30%.

“Itukan proses verifikasi datanya di BGN. Setelah verifikasi semuanya dipenuhi, lalu ada proses silakan membangun. Waktu membangunnya itu 45 hari. Tapi dia tidak kulonuwun dulu ke warga. Tahu-tahu bangunannya sudah berdiri,” sambungnya.

Winarno memaparkan warga masyarakat tidak mengetahui kalau ditempat tersebut ternyata akan dibangun SPPG. Tahu-tahu sudah berdiri tembok bangunan dan diberi plakat dapur SPPG.

“Kalau di Kota Surakarta itu sebelum membangun biasanya dari pihak mitra atau yayasan konsultasi ke kita dulu. Melalui Satgas mana sih titik-titik mana yang yang sekiranya belum dicover oleh dapur. Lah ini enggak konsultasi, tahu-tahu ada permasalahan,” jelasnya.

Mitra SPPG Pajajaran Utara tersebut diketahui adalah orang luar Kota Solo. Winarno bahkan menganggap mitra terlalu arogan karena tanpa permisi ke warga sekitar.

“Untuk tindak lanjutnya ini saya kembalikan lagi ke warga. Ini sudah tiga kali pertemuan antara mitra, yayasan, dan warga difasilitasi Kelurahan Sumber. Kesepakatannya dari pihak warga menginginkan walaupun itu izin dari BGN sudah terpenuhi semuanya. Tapi izin terkait pendirian bangunan untuk usaha dan izin lainnya itu harus dicukupi dahulu,” terangnya.

Winarno mengatakan bahwa pembangunan SPPG tersebut sudah dihentikan sementara sejak hari Jumat, (10/10/2025) lalu.

“Cuma memang kalau saya lihat posisinya itu memang kanan kirinya depannya itu rumah warga dekatan. Terus itu lingkungan nyaman, tenang. Jadi kan warga merasa terganggu. Kalau standar dapurnyakan paling tidak ya jauh dari lingkungan warga dan paling tidak ya tidak berdekatan temboknya dengan warga,” tandasnya. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |