REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan pembiayaan yang solid hingga triwulan ketiga 2025. Total pembiayaan mencapai Rp300,85 triliun, naik 12,65 persen secara tahunan (year on year/YoY) dan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.
"Komitmen mendorong akselerasi pembiayaan berkelanjutan sejalan dengan visi BSI sebagai sharia global bank untuk menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui sektor-sektor usaha yang sustain dan ramah lingkungan,” ujar Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangan, Senin (3/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.BSI membukukan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp73,6 triliun atau sekitar 24,33 persen dari total pembiayaan. Angka ini menjadi bukti konsistensi perusahaan mendukung ekonomi hijau dan menjaga kinerja keuangan tetap solid di tengah tekanan ekonomi global.
“Pembiayaan hijau bukan hanya tren global, tetapi menjadi tanggung jawab bersama untuk mendorong Indonesia mencapai target Net Zero Emission. BSI siap mengambil peran lebih besar dengan mendorong pembiayaan berkelanjutan yang inklusif dan sehat untuk mendorong ekonomi nasional," tegas Anggoro.
Sebagai bank syariah modern, BSI menerapkan nilai-nilai maqashid syariah yang selaras dengan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance). Pendekatan ini memastikan aktivitas usaha tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga nilai sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
BSI menyalurkan pembiayaan pada sektor-sektor berkelanjutan seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian ramah lingkungan, dan pembangunan hijau. Arah kebijakan ini memperkuat posisi BSI sebagai lembaga keuangan syariah yang progresif dan berorientasi masa depan.
Anggoro menuturkan pertumbuhan ekonomi hijau dibangun melalui langkah kecil dan konsistensi mendorong sektor berkelanjutan. BSI memperkuat kolaborasi dengan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan melalui aspek lingkungan, sosial, serta kebijakan publik.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan penerbitan ESG Sukuk Sustainability senilai Rp8 triliun pada tahun ini serta pembangunan lebih dari 10 Desa BSI yang fokus pada optimalisasi sumber daya alam. BSI juga memberdayakan masyarakat melalui peran ZISWAF dan berbagai program lingkungan.
Langkah konkret lainnya mencakup pembangunan green building di BSI Landmark Aceh dan BSI Tower, penanaman lebih dari 50 ribu pohon, penggunaan 141 kendaraan listrik, enam stasiun pengisian daya, dan 70 Reverse Vending Machine (RVM) botol plastik di Jawa dan Bali.
Dari sisi spiritual, BSI mengelola tujuh masjid di Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur dengan rata-rata pengunjung mencapai satu juta jamaah per tahun. Program ini menjadi wujud keseimbangan antara tanggung jawab ekonomi dan spiritual.
BSI juga menggandeng komunitas pecinta lingkungan untuk memperluas gerakan ekonomi hijau berbasis gaya hidup. Salah satunya lewat partisipasi dalam AliRun Cinta Bumi 2025 bertema “Green Step For The Future” yang menggabungkan olahraga dengan kepedulian terhadap bumi.
Kegiatan lari tersebut menjadi sarana edukasi publik tentang pentingnya gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Upaya ini menunjukkan BSI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan hijau, melainkan turut menginspirasi masyarakat membangun ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

6 hours ago
10












































