Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan program makan bergizi gratis bakal menjadi bagian pendidikan karakter di sekolah. Hal itu diungkapkannya di sela kegiatan di RS PKU Muhammadiyah Solo, Minggu (8/12/2024) pagi. PrihatsariJAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menambah muatan materi sastra ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Penambahan materi sastra tersebut akan mengubah nomenklatur mata pelajaran bahasa Indonesia.
“Kalau sekarang hanya menjadi bahasa Indonesia. Untuk memastikan bahwa sastra diajarkan, mungkin bisa diusulkan namanya nanti pelajaran bahasa dan sastra Indonesia,” kata Mu’ti di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, pada Rabu, 26 November 2025.
Ia mengatakan penambahan muatan materi sastra tersebut perlu dijamin dalam perubahan nomenklatur. Rencana penambahan muatan mata pelajaran bahasa Indonesia ini akan masuk dalam revisi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang tengah bergulir di DPR.
Meski begitu, Mu’ti menegaskan bahwa gagasan penambahan materi sastra dan perubahan nomenklarut itu baru diskusikannya dengan Wakil Menteri Pendidikan Dasar Atip Latipulhayat. Atip ikut mendampingi Mu’ti dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, hari ini.
Mu;ti mengatakan belum ada diskusi lebih lanjut mengenai rencana tersebut. “Saya juga belum membahas secara detail di internal, tapi tadi saya sempat berbicara singkat dengan Pak Wakil Menteri yang kami tugasi untuk menyiapkan rancangan perubahan Undang-Undang Sisdiknas,” kata dia.
Ia mengaku lembaganya menerima banyak masukan tentang pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu saran itu berasal dari legislator Partai Kebangkitan Bangsa Habib Syarief Muhammad.
Di dalam rapat kerja di Komisi X DPR itu, Habib menyampaikan keprihatinannya dengan rendahnya literasi bahasa Indonesia dari siswa. Ia mengatakan sejumlah siswa sekolah menengah atas di satuan pendidiqkan negeri memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang kurang baik.
idak paham dan itu dituangkan dalam bentuk karangan,” kata dia mencontohkan.
Habib lantas menyarankan Kementerian Pendidikan Dasar untuk memperbaiki kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia juga mengusulkan agar Kementerian Pendidikan Dasar membuat kajian khusus tentang pedagogik –ilmu tentang teori dan praktik pendidikan– cara mengajarkan bahasa Indonesia yang baik di sekolah. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.












































