Pemkot Surabaya dan Bandung Keluhkan Heboh Perburuan Koin Jagat Rusak Fasilitas Publik

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Surabaya - Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya mengawasi ketat kegiatan perburuan Koin Jagat yang viral di media sosial. Sebab, para pencari Koin Jagat terindikasi menginjak-nginjak tanaman, hingga merusak fasilitas umum.

Koin Jagat sendiri merupakan permainan digital yang belakangan ini sangat populer. Para pemain diharuskan mengumpulkan koin-koin yang tersebar di berbagai tempat di dunia nyata. Untuk mendapatkan koin tersebut, pemain harus mengunjungi lokasi-lokasi tertentu yang telah ditentukan dalam aplikasi permainan.

Namun di balik meriahnya keriuhan itu muncul sejumlah masalah. Banyak yang fokus mencari koin tersebut sehingga  mengabaikan lingkungan yang telah tertata. Mereka seringkali berkerumun di tempat-tempat umum, bahkan tidak jarang mengganggu ketertiban umum.

Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya Irna Pawanti  mengimbau kepada para pencari koin agar tidak merusak fasilitas umum.

“Saat ini aplikasi itu sedang viral, Satpol PP akan melakukan penjagaan sehingga jika adanya indikasi para pencari Koin Jagat akan kami lakukan penghalauan. Apabila tidak merusak silakan saja, namun jika aktivitas tersebut sampai merusak fasum maka akan kami tindak,” kata Irna dalam keterangannya Jumat pekan lalu.

Menurut Irna Satpol PP Surabaya banyak mendapatkan aduan warga ihwal aktivitas para pemain yang merusak fasilitas umum demi mendapat Koin Jagat yang tersebar di beberapa lokasi.Salah satunya di Jalan Pahlawan, ada seseorang yang sampai membongkar bollard ball dan batu pembatas demi mencari Koin Jagat,

“Saat dihampiri, pelaku tersebut melarikan diri. Selain itu, di Taman Bungkul dan Taman Teratai, disana sudah menjadi sasaran para pencari koin dan ada beberapa kerusakan,” kata dia.

Selain merusak fasilitas umum, pencarian Koin Jagat juga mengganggu ketentraman masyarakat. Satpol PP Surabaya mendapat laporan warga bahwa terdapat sekumpulan anak-anak muda pemburu Koin Jagat yang menyalakan dan mengarahkan senter ke rumah warga.

Sebagai tindak lanjut, Satpol PP Surabaya makin meningkatkan patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan menjadi tempat berkumpulnya para pencari Koin Jagat tersebut.

“Walaupun ini sebuah permainan, namun jika ada suatu perbuatan yang merusak aset milik Pemerintah Kota Surabaya, maka perbuatan tersebut termasuk kedalam pelanggaran. Sehingga jika mereka melakukan pelanggaran maka akan kami kenakan sanksi tegas,” kata dia.

Sementara itu Penjabat  Wali Kota Bandung A. Koswara meminta pengembang aplikasi pencari Koin Jagat agar segera menghentikan aktivitasnya karena para pengguna telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.

Koswara mengatakan fenomena ini muncul setelah beberapa taman di Bandung dijadikan lokasi berburu koin oleh pengguna aplikasi, yang menyebabkan kerusakan pada fasilitas taman.

"Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya," ujar Kuswara seperti dilansir Antara, Ahad, 12 Januari 2024.

Koswara berujar kerugian utama berupa kerusakan pada tanaman dan fasilitas taman. Tim penjaga taman, termasuk petugas keamanan taman terus berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Dia menambahkan pengembang aplikasi tersebut juga tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung dalam menggelar kegiatan mencari koin."Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang," kata dia.

Ia menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi lain yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya dan berharap aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat bukan malah merusak fasilitas publik.

"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.

Pelaksana tugas Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung Yuli Eka Dianti mengungkapkan sejumlah taman kota seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota mengalami kerusakan yang cukup parah akibat aktivitas pencarian koin.

"Tanaman diinjak-injak, lantai di Taman Tegalega dilepas, bahkan ada yang sampai menggali tanah. Padahal kami sudah susah payah merawat taman-taman ini," ujar Yuli.

Ia pun menyebut DPKP telah mencoba menghubungi pengembang aplikasi tersebut. Mereka, kata Yuli, baru merespons kemarin dan menyampaikan akan mengimbau penggunanya agar tidak merusak fasilitas publik. Mereka juga meminta waktu untuk berdiskusi lebih lanjut dengan DPKP.

Sebagai informasi, aplikasi pencari harta karun bernama Jagat ini memberikan hadiah untuk para penggunanya yang di mana mereka bisa menemukan koin untuk kemudian bisa ditukar dengan hadiah senilai Rp 300 ribu sampai Rp 100 juta.

Pilihan Editor: Ribuan Koin-koin Menumpuk di dalam Air Mancur, Untuk Apa Akhirnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |