REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam ini, timnas Indonesia U-17 akan memulai perjuangannya di pentas Piala Dunia U-17 tahun 2025. Negara asal Afrika, Zambia, akan menjadi lawan pertama tim asuhan Nova Arianto ini. Setelah itu, menyusul Brasil dan Honduras yang akan dihadapi Garuda Muda pada fase Grup H.
Skuad Garuda Muda menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara yang tampil di antara 48 peserta Piala Dunia U-17 yang digelar di Qatar ini. Lolos ke fase berikutnya atau 32 besar menjadi target bagi tim asuhan Nova Arianto.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Peluang untuk mencapai target tersebut walau berat cukup terbuka. Pasalnya, selain dua peringkat teratas 12 grup, akan diambil delapan tim peringkat tiga terbaik untuk menggenapi 32 peserta pada babak gugur.
Torehan tiga poin atau mencetak satu kemenangan diperkirakan akan membawa Skuad Garuda Muda mampu mewujudkan target lolos fase grup. Peluang tersebut datang dalam laga nanti malam melawan Zambia. Tim asal Afrika ini dinilai menjadi lawan yang bisa ditaklukkan dibandingkan Brasil maupun Honduras.
Ini penampilan kedua Garuda Muda di pentas Piala Dunia U-17. Dua tahun lalu, timnas Indonesia U-17 juga tampil di ajang tertinggi pada level usianya. Namun, kala itu skuad Garuda Muda tampil di Piala Dunia karena berstatus tuan rumah.
Setelah FIFA membatalkan tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 karena ada penolakan keikutsertaan Israel, akhirnya Federasi sepak bola dunia tersebut kemudian memberikan tuan rumah Piala Dunia U-17 untuk Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia U-17 tahun 2023 ini, di mana kala itu pesertanya hanya 24 negara. Apalagi penunjukannya pun mepet, sehingga persiapan yang dilakukan saat itu tidak seperti saat ini yang selain ikut babak kualifikasi mulai AFF dan AFC juga ada sejumlah laga uji coba.
Dalam pertandingan Piala Dunia U-17 2023, timnas Indonesia harus terhenti di babak pertama atau fase grup A. Saat itu, Garuda Muda mampu mengoleksi dua poin. Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Jawa Timur, Arkhan Kaka dkk bisa menahan imbang Ekuador 1-1, begitu juga saat melawan Panama. Sayang, Indonesia kalah 1-3 dari Maroko pada laga terakhir.
Dengan nilai dua selisih gol 3-5 (minus gol) Indonesia menempati peringkat tiga grup, tapi sayang kalah bersaing dengan peringkat tiga lainnya dan Indonesia pun tak lolos babak 16 besar. Hanya empat peringkat ketiga terbaik yang lolos ke babak 16 besar melengkapi enam juara dan runner-up grup saat itu.
Torehan dua poin dan mampu mencetak tiga gol di tiga pertandingan, sebagai tim debutan kala itu bukan prestasi yang buruk. Tentu dengan pengalaman dua tahun lalu para pemain Indonesia kini diharapkan bisa menorehkan prestasi yang lebih baik.
Pelatih kepala Nova Arianto beberapa waktu lalu pun mengaku optimistis anak asuhnya bisa tembus fase 32 besar mengingat persiapan dan sejumlah uji coba yang telah dilakukan oleh tim Garuda Muda.
sumber : Antara

                        5 hours ago
                                9
                    














































