Pengaruh Sami Hamdi Bikin AS Ketar Ketir

11 hours ago 11

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kebiadaban Israel melakukan genosida di Gaza dan Tepi Barat Palestina, dunia tidak diam. Gelombang massa memprotes dan mengecam kezaliman itu menggoyang kesadaran global untuk sama-sama peduli Palestina.

Sami Hamdi telah muncul sebagai salah satu suara paling berpengaruh di Inggris dan negara-negara Barat dalam mengadvokasi perjuangan Palestina. Analisisnya yang mendalam tentang geopolitik dan kemampuannya menyoroti penderitaan rakyat Palestina telah menarik perhatian luas.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Melalui berbagai platform, mulai dari media sosial hingga tur pidato, ia secara konsisten mempertanyakan narasi yang disajikan oleh media mainstream, mendorong pemikiran kritis di kalangan audiensnya, dan memberikan perspektif berbeda tentang konflik.

Salah satu dampak signifikan dari kampanye Hamdi adalah perhatian yang ia tarik dari komunitas Muslim dan aktivis pro-Palestina di Barat. Ia kerap menggarisbawahi urgensi advokasi politik, menekankan pentingnya narasi berbasis fakta tentang Palestina, serta menekankan kekuatan aktivisme politik akar rumput dalam mewujudkan perubahan.

Tur-tur pidatonya, seperti di Amerika Serikat dan Kanada, berhasil menggalang dukungan dan menggerakkan komunitas untuk bersolidaritas dengan rakyat Palestina.

Pada Oktober 2025, penahanan Sami Hamdi oleh otoritas imigrasi AS di Bandara San Francisco, yang diduga karena kritik vokalnya terhadap kebijakan Israel, justru memperkuat pengaruhnya. Insiden ini menjadi sorotan internasional dan memicu gelombang dukungan dari berbagai pihak.

Kelompok-kelompok hak sipil, seperti CAIR, mengecam penahanan itu sebagai serangan terhadap kebebasan berpendapat dan secara tidak langsung mengakui bahwa suara Hamdi dipandang sebagai ancaman bagi pihak-pihak yang mendukung kebijakan Israel.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) merupakan organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat, yang didirikan pada tahun 1994. Dengan markas di Capitol Hill, Washington D.C., dan kantor regional di seluruh negeri, CAIR dipimpin oleh

Direktur Eksekutif Nasional, Nihad Awad, salah satu pendirinya. Organisasi ini bekerja untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam, melindungi hak-hak sipil Muslim, mempromosikan keadilan, dan mendorong partisipasi politik serta sosial di kalangan komunitas Muslim Amerika.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |