4 hours ago
5
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pelatihan yang wajib diikuti oleh setiap calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang sedang dalam masa percobaan.
Program pelatihan ini bertujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan kompetensi, dan membekali CPNS dengan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui Latsar CPNS, peserta diharapkan bisa menjadi ASN yang profesional, berintegritas, dan memiliki sikap yang sesuai dengan tuntutan pelayanan publik, serta mampu berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelatihan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS, terutama dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, menunjukkan sikap bela negara, serta menguasai kompetensi teknis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas mereka.
Dalam pelaksanaannya, Latsar CPNS dilakukan secara terintegrasi, memadukan pembelajaran klasikal dengan nonklasikal, serta kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang.
Kapan Latsar CPNS Dilaksanakan?
Latsar CPNS biasanya dilaksanakan setelah CPNS diterima, namun sebelum mereka memperoleh status sebagai PNS tetap. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021, Latsar CPNS merupakan bagian dari masa pra-jabatan yang wajib dijalani oleh CPNS sebagai langkah awal dalam mempersiapkan mereka untuk menjadi PNS yang kompeten dan berintegritas.
Menurut situs Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN, pelatihan ini bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta membekali CPNS dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya.
Pelaksanaan Latsar CPNS bisa berlangsung selama beberapa minggu dan terbagi menjadi beberapa tahapan, yang meliputi pembelajaran mandiri, pelatihan daring, dan pembelajaran secara klasikal.
Metode Pelaksanaan Latsar CPNS
Latsar CPNS dilaksanakan dengan berbagai metode untuk memastikan peserta memperoleh pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan. Dilansir dari lan.go.id, berikut ini adalah beberapa metode pelaksanaan Latsar CPNS.
- Metode Klasikal
Pada metode ini, Latsar CPNS dilakukan secara tatap muka selama 511 JP (Jam Pelajaran) dengan 1 JP setara dengan 45 menit. Jadi Latsar tatap muka wajib dilaksanakan selama 51 hari kerja. Pelatihan dibagi menjadi tiga fase, yakni On Campus I (177 JP), Off Campus (320 JP), dan On Campus II (14 JP).
Metode ini mengutamakan pembelajaran langsung yang dilakukan di kampus atau tempat pelatihan dengan materi yang mencakup sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Metode Blended Learning
Dalam kondisi normal, Latsar CPNS dapat dilaksanakan dengan metode yang merupakan kombinasi antara pembelajaran mandiri, pembelajaran daring, dan pembelajaran tatap muka. Pelatihan ini berlangsung selama 647 JP atau setara dengan 74 hari kerja, terdiri dari beberapa tahap.
- Pembelajaran Mandiri: Peserta mempelajari materi melalui platform Massive Open Online Course (MOOC), mengerjakan evaluasi akademik, dan mengikuti ujian terkait.
- Distance Learning: Pembelajaran dilakukan secara daring melalui Learning Management System (LMS), di mana peserta dapat mengikuti sesi pembelajaran secara synchronous (tatap muka daring) dan asynchronous (belajar mandiri).
- Aktualisasi: Peserta menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam bentuk tugas nyata melalui fase off campus. Di sini, mereka akan terlibat dalam proyek aktualisasi yang berkaitan dengan tugas mereka di lapangan.
- Metode E-Learning
Dalam kondisi darurat atau pandemi, Latsar CPNS bisa dilakukan sepenuhnya melalui e-learning. Pembelajaran ini dilakukan secara daring dengan memanfaatkan platform digital yang mendukung proses pembelajaran. Metode ini memungkinkan peserta untuk tetap mengikuti pelatihan meskipun tidak dapat hadir secara fisik di tempat pelatihan.
Melalui berbagai metode pelatihan yang terintegrasi, program Latsar ini bertujuan untuk menyiapkan CPNS agar siap menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Pelatihan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat sikap profesionalisme dan nilai-nilai kebangsaan yang sangat diperlukan dalam menjalankan fungsi ASN sebagai pelayan publik yang berkualitas.
