TEMPO.CO, JAKARTA - Ada tiga jenis sifat magnetik dalam ilmu fisika dan material, yakni paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik. Feromagnetik memiliki daya tarik kuat terhadap magnetik. Sedangkan diamagnetik sebaliknya. Benda atau bahan ini sama sekali tidak bisa ditarik oleh magnet.
Lantas, bagaimana dengan paramagnetik? Untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri sehingga contoh bahan paramagnetik, berikut ini informasinya untuk Anda.
Pengertian Paramagnetik
Paramagnetik adalah sifat magnetik yang dimiliki oleh bahan yang dapat tertarik oleh medan magnet eksternal, namun dengan daya tarik yang relatif lemah. Bahan paramagnetik memiliki elektron yang tidak berpasangan yang menyebabkan momen magnetik bersih pada atom tidak sama dengan nol.
Dengan adanya elektron yang tidak berpasangan ini, atom-atom tersebut membentuk dipol magnetik. Ketika bahan paramagnetik dikenakan medan magnet eksternal, dipol-dipol atom tersebut akan sejajar dengan arah medan magnet yang diterapkan. Akibatnya, bahan paramagnetik akan mengalami magnetisasi yang lemah searah dengan medan magnet tersebut.
Ciri-Ciri Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan bahan diagmanterik dan feromagnetik, yakni sebagai berikut:
- Bahan paramagnetik memiliki momen dipol permanen karena adanya elektron yang tidak berpasangan, yang membuat momen dipol atom tidak nol.
- Zat paramagnetik tertarik oleh medan magnet, namun daya tariknya sangat lemah.
- Dalam medan magnet yang tidak seragam, bahan paramagnetik bergerak dari area dengan medan lemah ke area dengan medan lebih kuat.
- Batang paramagnetik akan sejajar dengan medan magnet karena medan terkuat terletak dekat kutub.
- Cairan paramagnetik dalam tabung U akan naik di sepanjang tepi yang terletak di antara kutub magnet.
- Intensitas magnetisasi bahan paramagnetik sangat kecil, positif, dan berbanding lurus dengan kekuatan medan magnet.
- Kerentanan magnetik bahan paramagnetik kecil dan positif.
- Permeabilitas relatif bahan paramagnetik sedikit lebih besar dari 1, sehingga medan di dalam bahan lebih kuat daripada medan eksternal.
- Garis-garis medan magnet menjadi lebih rapat di dalam bahan paramagnetik.
- Magnetisasi bahan paramagnetik berbanding terbalik dengan suhu absolut, sesuai dengan Hukum Curie.
- Momen dipol magnetik dalam bahan paramagnetik kecil dan sejajar dengan arah medan magnet eksternal yang diterapkan.
Contoh Bahan Paramagnetik
Berikut adalah 7 contoh bahan paramagnetik
- Oksigen: Molekul oksigen memiliki dua elektron yang tidak berpasangan, menjadikannya paramagnetik dan dapat dipengaruhi oleh medan magnet meskipun efeknya lemah.
- Magnesium: Atom magnesium memiliki satu elektron yang tidak berpasangan dalam orbital 3s, yang menghasilkan momen magnetik yang dapat berinteraksi dengan medan magnet.
- Platinum: Meskipun merupakan logam mulia, platinum menunjukkan sifat paramagnetik karena adanya elektron yang tidak berpasangan dalam orbital 5d-nya.
- Mangan: Ion mangan memiliki elektron yang tidak berpasangan, menghasilkan momen magnetik yang dapat berinteraksi dengan medan magnet eksternal.
- Aluminium: Aluminium memiliki sifat paramagnetik yang sangat lemah, meskipun tetap dapat berinteraksi dengan medan magnet pada tingkat atom.
- Nitrit Oksida: Molekul nitrit oksida memiliki satu elektron yang tidak berpasangan, menjadikannya paramagnetik dan responsif terhadap medan magnet.
- Ion-Ion Transisi: Senyawa yang mengandung ion transisi seperti besi, kobalt, dan nikel memiliki elektron yang tidak berpasangan yang menghasilkan momen magnetik.
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.