Peran Mohammad Yamin dalam Perumusan Dasar Negara dan Nasionalisme Indonesia

1 hour ago 5

Image Clarissa Alya

Sejarah | 2025-09-21 22:42:11

Perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan tidak lepas dari peran tokoh-tokoh yang memberikan gagasan dan pemikiran penting. Salah satu tokoh yang menonjol adalah Mohammad Yamin. Ia dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, dan politikus yang berperan besar dalam membangun identitas nasional serta turut andil dalam perumusan dasar negara.


Mohammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat, pada 24 Agustus 1903. Sejak muda, ia aktif dalam dunia sastra dan pergerakan nasional. Melalui karya-karyanya, Yamin mengangkat semangat kebangsaan dan persatuan. Ia juga tercatat sebagai salah satu tokoh penting dalam Sumpah Pemuda 1928, khususnya dalam perumusan ikrar bahasa persatuan, yaitu “Bahasa Indonesia.” Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap nasionalisme melalui jalur budaya dan bahasa.

Kontribusi Yamin semakin terlihat ketika ia menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, Yamin mengajukan usulan mengenai dasar negara yang mencakup lima prinsip, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Meskipun tidak sepenuhnya diadopsi, gagasan tersebut memberikan inspirasi bagi pembahasan lebih lanjut, termasuk lahirnya Pancasila yang dikemukakan Soekarno pada 1 Juni 1945.


Selain itu, Yamin juga terlibat dalam Panitia Sembilan, sebuah kelompok kecil yang menyusun Piagam Jakarta sebagai kompromi antara berbagai pandangan tentang dasar negara. Keterlibatannya menunjukkan bahwa Yamin memiliki peran penting dalam menyeimbangkan kepentingan politik, agama, dan kebangsaan.


Di luar arena politik, pemikiran Yamin tentang nasionalisme tercermin dalam pandangannya terhadap sejarah. Ia sering mengaitkan kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara di masa lalu dengan cita-cita Indonesia merdeka, untuk membangkitkan rasa percaya diri bangsa. Dengan demikian, nasionalisme menurut Yamin tidak hanya bersifat politis, tetapi juga berakar pada budaya dan sejarah.


Dari perjalanan hidupnya, dapat disimpulkan bahwa Mohammad Yamin adalah tokoh multidimensi yang berperan penting dalam dua hal: pertama, memberikan kontribusi dalam perumusan dasar negara melalui gagasan yang memperkaya diskusi tentang identitas bangsa; kedua, menumbuhkan semangat nasionalisme lewat bahasa, sastra, dan sejarah. Pemikirannya masih relevan hingga kini, terutama dalam menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan globalisasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |