TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengangkat Lodewyk Pusung sebagai wakil kepala Badan Gizi Nasional, hari ini. Lodewyk Pusung merupakan pensiunan TNI berpangkat jenderal bintang dua.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan rekam jejak Lodewyk sebagai purwanirawan TNI sudah sesuai dengan jabatan wakil kepala Badan Gizi Nasional. “Latar belakang militer sangat kompeten dan handal untuk operasional lapangan,” kata Dadan, Selasa, 22 Oktober 2024.
Menurut Dadan, Lodewyk akan bertanggung jawab mengelola internal Badan Gizi Nasional. Ia mengatakan Lodewyk sudah terlibat di internal kelompok kerja Badan Gizi sejak Februari tahun ini, atau jauh sebelum Badan Gizi Nasional terbentuk. Merujuk penjelasan Dadan tersebut, artinya Dadan terlibat dalam Badan Gizi ketika masa kampanye pemilihan presiden 2024. Urusan gizi, khususnya agenda makan siang gratis –sekarang bersalin rupa menjadi makan bergizi gratis-- merupakan program utama Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka yang dijanjikan saat kampanye pemilihan presiden.
Presiden Joko Widodo membentuk Badan Gizi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Tahun 83 Tahun 2024 pada Agustus lalu. Pembentukan Badan Gizi Nasional itu untuk mengakomodasi program utama Prabowo-Gibran ke depan.
Posisi Lodewyk sebagai wakil kepala Badan Gizi Nasional semakin menguatkan rencana pemerintahan Prabowo untuk melibatkan TNI dalam program makan bergizi gratis (MBG). Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Hariyanto, mengatakan tentara akan terlibat dalam menyediakan sarana dan prasarana program tersebut.
“Saat ini TNI Angkatan Darat sudah menyiapkan lahan untuk 514 lokasi pembuatan dapur MBG, dan yang sudah terbangun sebanyak 84 lokasi,” kata Hariyanto ketika dihubungi Tempo pada Selasa, 15 Oktober lalu.
Hariyanto menyebutkan, 100 dapur MBG lainnya akan diluncurkan pada Januari tahun depan. Untuk mewujudkan program ini, pemerintahan Prabowo sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan.
Iklan
Program ini akan direalisasikan secara bertahap. Tim Kelompok Kerja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Niken Gandini, mengatakan, pada tiga bulan pertama, pemerintah akan memberikan makan gizi gratis sebanyak 3 juta porsi. Lalu angkanya akan naik dua kali lipat pada April mendatang.
“Di April meningkat 6 juta,” kata Niken dalam diskusi di Forum Ekonomi Politik, Kamis, 17 Oktober lalu.
Adapun Dadan Hindayana mengatakan program makan bergizi gratis membutuhkan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari. Ia mengatakan program ini akan menjangkau 82,9 juta penerima dan menghabiskan anggaran sebesar Rp 400 triliun ketika agenda itu diimplementasikan secara penuh.
“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi sumber daya manusia masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi makan bergizi gratis, kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari,” kata Dadan di acara BNI Investor Daily Summit 2024 pada 8 Oktober lalu, yang dikutip dari Antara.
Dadan menjelaskan, anggaran Rp 800 miliar tersebut akan dialokasikan untuk membeli bahan baku pangan dari sektor pertanian. Ia menggambarkan kebutuhan bahan baku dalam satu hari sesuai hasil uji coba pemerintah dengan melibatkan 3.000 peserta didik dalam satu satuan pelayanan. Kebutuhan bahan baku itu sebanyak 200 kilogram beras, 350 kilogram ayam atau 3.000 butir telur ayam, 350 kilogram sayuran, dan 600 liter susu.
Pilihan Editor : Ketergantungan pada Impor untuk Makan Bergizi Gratis