REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memperkenalkan tiga program utama untuk memperkuat ekosistem gas nasional. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, menekankan peran strategis perusahaan sebagai subholding Pertamina Group dalam menjaga pasokan energi gas nasional dan membangun infrastruktur hilir gas bumi.
Mirza menjelaskan, PGN memiliki sekitar 823.000 pelanggan yang mencakup industri, usaha kecil, dan rumah tangga, dengan pangsa pasar sekitar 91 persen di Indonesia. Jaringan gas pipa perusahaan, termasuk transmisi dan distribusi, membentang sepanjang 33.000 km di seluruh Nusantara. Infrastruktur pendukung seperti fasilitas regasifikasi FSRU, SPBG, dan LPG Processing Plant memastikan distribusi gas hingga ke masyarakat.
“Dari pilar-pilar ini, kita menyusun tiga program utama yang kita lakukan. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan dan produksi gas bumi. Kedua, mengembangkan atau membangun infrastruktur sampai ke seluruh penjuru. Ketiga, pengelolaan gas bumi yang terintegrasi dan berkeadilan,” ujarnya dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Mirza menambahkan, pengelolaan gas bumi yang terintegrasi membantu menurunkan biaya distribusi secara signifikan. Selain itu, perusahaan fokus pada hilirisasi gas bumi untuk menciptakan produk bernilai tambah seperti metan, amonia, metanol, etil-glikol, hingga hidrogen, sehingga energi tidak hanya dibakar dan menguap.
PGN juga mengembangkan mekanisme distribusi gas yang adaptif terhadap kondisi geografis Indonesia. Untuk wilayah barat, pipa penyalur menjadi moda utama, sementara wilayah timur menggunakan skema beyond pipeline dengan LNG atau CNG yang didistribusikan melalui kapal. Pendekatan ini menjamin pemenuhan kebutuhan energi seluruh bangsa sesuai Pasal 33 UUD 1945.
Mirza menekankan, gas bumi menjadi sumber energi transisi menuju Net Zero Emission dengan karbon terendah dibandingkan bahan bakar fosil lain. “Dari kami di PGN, kita memiliki tiga program inisiatif untuk mendukung Net Zero Emissions. Program pertama adalah pemanfaatan BioCNG, kemudian carbon capture storage, dan digitalisasi untuk efisiensi energi melalui jaringan,” tuturnya.
PGN menginisiasi Low Carbon Hydrogen dari sumber energi ramah lingkungan, termasuk biomassa dan limbah, untuk membentuk bahan bakar hidrogen yang dapat dipasarkan. Strategi ini sejalan dengan hilirisasi industri gas, mendorong nilai ekonomi lebih tinggi, sekaligus mendukung transisi energi nasional.
Penguatan ekosistem gas nasional ini menjadi bagian dari kontribusi PGN dalam memajukan kemandirian energi Indonesia. Perusahaan memastikan pemanfaatan sumber daya gas secara optimal, berkelanjutan, dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.

8 hours ago
3
















































