JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polemik utang proyek kereta cepat Whoosh yang belakangan makin menyeruak, akhirnya mengusik perhatian Presiden Prabowo Subianto. Ia dikabarkan bakal menggelar rapat khusus untuk membahas masalah tersebut.
Kabar itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, seusai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Menurut Airlangga, Presiden menaruh perhatian serius terhadap beban utang proyek kereta cepat yang hingga kini masih menjadi sorotan publik.
“Itu nanti dibahas khusus (polemik utang Whoosh),” ujar Airlangga singkat.
Meski begitu, Airlangga belum memastikan waktu pelaksanaan rapat tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa Presiden akan memimpin langsung pembahasan khusus bersama sejumlah menteri kabinet untuk mencari jalan keluar terbaik.
“Ada pembahasan khusus,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sejumlah skema penyelesaian utang proyek tersebut. Menurut Rosan, beberapa opsi sudah dikantongi, namun masih dalam tahap pengkajian mendalam sebelum diputuskan langkah final.
“Ada beberapa opsi. Ini masih dalam pengkajian,” ujarnya ketika ditemui di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025) malam.
Rosan menambahkan, hasil kajian akan terlebih dahulu dipaparkan kepada kementerian terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Perhubungan. Setelah itu, baru akan ditentukan opsi yang dianggap paling realistis dan berkelanjutan.
“Kami ingin semua dipelajari secara komprehensif. Setelah evaluasi selesai, kami duduk bersama dengan kementerian-kementerian terkait untuk menentukan arah selanjutnya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, Danantara tidak dapat mengambil keputusan sepihak karena proyek ini melibatkan banyak pihak dan memiliki dampak strategis bagi negara.
“Kami akan sampaikan hasil analisa lengkap begitu semuanya rampung. Bersamaan dengan itu, kami akan menyesuaikan langkah sesuai kebutuhan para menteri terkait. Karena kami di Danantara tidak bisa berjalan sendiri,” tutup Rosan. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.


















































