Polisi Pastikan 2 Kerangka di Gedung ACC Kwitang adalah Farhan dan Reno, Orang Hilang Saat Kerusuhan

2 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian memastikan bahwa dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang pada Kamis (30/10/2025) merupakan korban hilang saat aksi kerusuhan pada akhir Agustus 2025. Dua kerangka itu masing-masing adalah Farhan dan Reno.

Karolabdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan postmortem terhadap dua jenazah tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dua jenazah itu masing-masing adalah Farhan dan Reno yang dilaporkan hilang sejak kerusuhan di wilayah Jakarta pada akhir Agustus lalu.

"Waktu kematian dari saat pemeriksaan sudah lebih dari satu bulan," kata dia saat di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).

Menurut dia, kondisi jenazah ketika diterima sudah tidak utuh keadaannya akibat terbakar. Di kantong jenazah nomor 0080, setelah melakukan pemeriksaan identifikasi sekunder yaitu pemeriksaan tulang tengkorak dan panggul, ditemukan jenis kelamin laki-laki, ras Mongoloid, dan pemeriksaan tulang panjang perkiraan tinggi badan 158 sampai 168 cm.

Sumy menambahkan, pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan identifikasi primer berupa pemeriksaan pada gigi. Hasilnya, terdapat kesamaan gigi dengan data antemortem yang telah didapatkan.

"Dan, pengambilan sampel DNA dari tulang. Dari hasil pemeriksaan DNA dan odontologi primer, bahwa postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputra Dewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasir," kata dia.

Sementara untuk kantong jenazah nomor 0081, Pusdokkes Polri telah melakukan pemeriksaan identifikasi sekunder berupa perhiasan ditemukan kalung dan kepala ikat pinggang. Setelah itu dilakukan pemeriksaan identifikasi primer berupa hasil pemeriksaan DNA dari tulang.

"Nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hafiz, anak biologis dari Bapak Haryadi," kata Sumy.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan kronologi lengkap dari awal kerusuhan terjadi hingga adanya penemuan kerangka di Gedung ACC Kwitang.

Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika terjadi kerusuhan di sejumlah wilayah Jakarta pada periode 25-31 Agustus 2025. Akibatnya, Gedung ACC Kwitang terbakar.

Berdasarkan hasil penelusuran, Gedung ACC Kwitang terbakar karena adanya aksi penjarahan. Setelah itu, polisi menerima laporan dari KontraS yang merilis data orang yang hilang atau orang yang belum terkonfirmasi pada 1 September 2025.

"Selanjutnya, periode tanggal 2-10 September dari sekitar 44 orang yang dinyatakan hilang dalam laporan teman-teman di tim KontraS, kami dapat mengkonfirmasi 40 nama kurang lebih, ini adalah kawan-kawan yang sempat diamankan, kita lakukan upaya preventif maupun kawan-kawan yang kami lakukan upaya terakhir yaitu penegakan hukum untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan di periode waktu 25-31 Agustus 2025," kata Putu.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |