SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Drama pembunuhan tragis di Sleman berakhir dengan penangkapan pelaku di tempat yang tak terduga. Lelaki berinisial LBW, yang diduga sebagai kekasih korban, ditemukan dalam kondisi lemah tak berdaya di area pemakaman orangtuanya di Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (5/11/2025).
Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo mengungkapkan, LBW diduga mencoba mengakhiri hidupnya setelah menghabisi nyawa kekasihnya sendiri. “Yang bersangkutan kami temukan dalam keadaan lemah, kemungkinan menenggak racun serangga jenis baygon,” ujar Edy.
Ia menuturkan, pelaku segera dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. “Saat ini LBW masih dirawat. Begitu kondisinya pulih, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan membenarkan bahwa langkah penangkapan dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan. “Kondisi pelaku cukup kritis, sehingga prioritas kami adalah menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu,” jelas Ihsan.
LBW diduga menjadi pelaku pembunuhan wanita berinisial RI (39) yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kontrakannya di Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, pada Selasa (4/11/2025) pagi.
Bersimbah Darah di Kontrakan
Sebelum pelaku tertangkap, suasana di Mejing Wetan mendadak mencekam. Sekitar pukul 07.00 WIB, warga dikejutkan dengan kabar ditemukannya seorang wanita yang tewas mengenaskan di kamar kontrakan.
RI, yang diketahui tinggal bersama anaknya dan seorang asisten rumah tangga, ditemukan dengan luka sayatan di leher. Kondisinya terlentang di lantai kamar, sementara bercak darah terlihat di area dapur.
Kapolsek Gamping AKP Bowo Susilo mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh asisten rumah tangganya. “Saksi awalnya curiga karena pintu rumah tertutup rapat. Setelah masuk, ditemukan darah dan jasad korban di kamar,” ujarnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua bilah pisau dapur di atas wastafel yang diduga kuat digunakan pelaku untuk menyerang korban. Dua unit ponsel dan rekaman CCTV juga diamankan sebagai barang bukti.
“Dari keterangan saksi, pembunuhan terjadi cepat, kemungkinan dalam rentang waktu sekitar 30 menit. Sekitar pukul 06.15 korban masih beraktivitas, namun pukul 07.15 sudah ditemukan meninggal dunia,” imbuh Bowo.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena kekejaman tindakan pelaku, tetapi juga lokasi persembunyiannya yang tak biasa — pemakaman orangtua sendiri. Polisi memastikan proses hukum akan terus berlanjut setelah kondisi LBW memungkinkan untuk diperiksa. [*]Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













































