Polisi Siaga Ditengah Ancaman Bencana di Cimahi dan Bandung Barat

1 hour ago 11

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Polisi bersiaga untuk menghadapi dampak cuaca ekstrem yang mengintai Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kedua wilayah itu masuk zona waspada bencana hidrometerologis.

Kapolres Cimahi AKBP Niko Nurallah Adi Putra mengatakan, sebanyak 664 personel gabungan dari Polri, TNI, pemerintah daerah hingga relawan diterjunkan untuk mengantisipasi bencana ditengah cuaca ekstrem ini. "Adapun total personel yang dilibatkan dalam apel siaga tersebut mencapai 664 orang dari berbagai unsur," ujar Niko usai apel Siap Tanggap Darurat Bencana di Mapolres Cimahi, Rabu (5/11/2025).

Niko menekankan pentingnya respons cepat terhadap setiap kejadian bencana, terutama di wilayah rawan seperti Bandung Barat. Fokus pihaknya ditengah ancaman cuaca ekstrem ini adalah mengurangi tingkat fatalitas dampak dari bencana alam.

"Kita harus respons cepat terhadap setiap kejadian yang ada. Apalagi sekarang ini, bulan-bulan ini, sudah banyak sekali korban, baik korban jiwa, korban yang mengungsi, bahkan sampai ada jutaan. Golden time itu penting untuk mengurangi fatalitas kerugian fisik maupun materi yang terjadi terhadap korban," katanya.

Menurut Niko, pemetaan titik rawan bencana telah dilakukan secara kolaboratif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Beberapa lokasi disebut memiliki potensi ancaman tinggi, seperti Sesar Lembang dan kawasan Gunung Halu yang masih mengalami pergeseran tanah.

"Seperti contohnya ada Sesar Lembang yang perlu jadi perhatian kita, kemudian terkait dengan masalah rongga Gununghalu yang sekarang juga masih dilanda dengan pergeseran tanah," kata Niko.

Untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan, kepolisian menyiapkan perlengkapan pendukung, mulai dari kano, perahu karet, hingga senso untuk evakuasi darurat. Selain itu, personel Polri juga sudah dibekali tata cara menangani bencana alam.

"Beberapa anggota kami sudah mengikuti pelatihan rescue. Mereka ini kemudian mengajarkan kembali kepada anggota lain untuk memperluas kemampuan. Jadi kolaborasi dan sinergi ini terus kita kembangkan," kata Niko.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |