KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berkedok membantu meloloskan anak korban menjadi anggota TNI, seorang pria asal Purworejo, Jawa Tengah, tega menipu warga Kulonprogo hingga ratusan juta rupiah.
Korban berinisial R (65), warga Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, terjerat bujuk rayu pelaku yang mengaku mampu meloloskan anaknya dalam seleksi masuk TNI. Peristiwa ini terjadi pada awal Mei 2025, saat R diperkenalkan kepada pelaku berinisial US (61) dalam sebuah pertemuan di wilayah Pengasih.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Wilson Pasaribu, mengungkapkan bahwa pelaku US mengklaim dirinya sebagai calo yang memiliki jalur khusus dalam proses seleksi TNI. Dengan alasan bisa memuluskan jalan anak korban menjadi anggota TNI, pelaku meminta sejumlah uang.
“Korban yang sudah termakan bujuk rayu pelaku, akhirnya menyerahkan uang dalam jumlah besar. Total kerugian yang dialami korban mencapai sekitar Rp310 juta,” ungkap Wilson dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Setelah menerima uang, pelaku mulai sulit dihubungi. Korban yang mulai curiga kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Berkat laporan tersebut, Tim Polres Kulon Progo bergerak cepat dan berhasil meringkus pelaku.
“US berhasil kami amankan saat berada di wilayah Pengasih,” jelas Wilson.
Saat ini, pelaku tengah menjalani proses pemeriksaan intensif. Polisi juga membuka kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat dalam kasus ini.
Untuk perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun.
Wilson menambahkan, pengungkapan kasus ini merupakan bagian dari Operasi Pekat Progo 2025 yang tengah digalakkan oleh Polres Kulon Progo. Operasi ini bertujuan menindak berbagai bentuk penyakit masyarakat, termasuk kasus penipuan yang kerap meresahkan.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih waspada terhadap tawaran dari pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan seseorang masuk TNI maupun POLRI dengan imbalan uang.
“Pendaftaran menjadi anggota TNI dan POLRI tidak dipungut biaya sama sekali. Jangan mudah percaya jika ada yang mengiming-imingi jalan pintas dengan meminta uang,” tegas Wilson.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi korban modus serupa. Sebab, penipuan semacam ini seringkali menyasar orang tua yang menginginkan masa depan cerah untuk anak-anak mereka.