WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dulu dicap sebagai “Kabupaten Santet”, kini Banyuwangi menjelma menjadi “Kabupaten Internet”! Transformasi luar biasa ini menjadi pelajaran penting bagi Kabupaten Jateng Tenggara (Wonogiri) yang tengah berbenah menuju wilayah digital dan ramah wisata.
Tak heran, rombongan DPRD bersama Wakil Bupati Imron Rizkyarno dan para wartawan Wonogiri pun melawat ke ujung timur Pulau Jawa untuk menyerap ilmu dari daerah yang dulu dianggap mistis ini.
Kunjungan kerja (kunker) itu berlangsung sejak Minggu (4/5/25) hingga Rabu (7/5/25), menyasar DPRD serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Di DPRD Banyuwangi, rombongan disambut hangat oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ficky Septalinda beserta jajaran DPRD dan wartawan lokal.
Dulu Datangi Banyuwangi karena Santet, Sekarang karena Wifi dan Wisata!
Ficky tak menampik bahwa dahulu nama Banyuwangi lekat dengan hal-hal berbau mistis.
“Orang datang ke sini karena hal-hal yang berhubungan dengan santet. Tapi sekarang, orang datang ke Banyuwangi untuk belajar smart city, pariwisata digital, dan pengelolaan budaya modern,” ujar Ficky sambil tertawa.
Keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba. Banyuwangi terus membenahi infrastruktur, memperluas jaringan internet hingga ke pelosok desa, serta membranding ulang diri sebagai destinasi digital dengan pemandangan eksotis.
Fakta Menarik Banyuwangi:
– Kabupaten terluas di Pulau Jawa, dengan luas mencapai 5.782 km².
– Akses internet mencapai 85% wilayah, termasuk di kawasan pedesaan dan destinasi wisata.
– Terpilih sebagai Kabupaten Paling Inovatif versi Kemendagri selama lima tahun berturut-turut.
– Menerapkan e-Government dan sistem layanan publik berbasis aplikasi.
– Memiliki lebih dari 40 destinasi wisata unggulan, seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, hingga Desa Wisata Osing.
Tak hanya itu, Ficky juga membeberkan bahwa DPRD Banyuwangi telah menjalin kemitraan profesional dengan media massa melalui sistem LPSE dan e-katalog.
“Kami menjaga komunikasi yang sehat dan saling menguntungkan. Karena kami yakin, pembangunan tak akan maksimal tanpa peran media,” tandasnya.
Wabup Wonogiri Imron Rizkyarno menyampaikan kekagumannya atas perubahan besar di Banyuwangi. Ia mengaku mendapatkan banyak inspirasi, khususnya dalam pengembangan potensi lokal berbasis digital dan budaya.
Di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, rombongan juga disuguhkan data serta strategi sukses Banyuwangi dalam mengangkat kekayaan lokal menjadi primadona nasional hingga internasional. Perwakilan dinas, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas budaya, dan media dalam membangun ekosistem pariwisata modern.
Dengan semangat baru usai kunjungan ini, DPRD dan Pemkab Wonogiri diharapkan bisa membawa pulang oleh-oleh bukan berupa kerajinan, tapi berupa ilmu dan inspirasi digitalisasi dari Banyuwangi. Jika Banyuwangi bisa berubah dari “angker” jadi “anyar” dan modern, Wonogiri juga bisa, tentu dengan segala penyesuaiannya. Aris Arianto