Prabowo soal Kabinet Gemuk, Bandingkan dengan Eropa, Minta Kurangi Sarasehan, hingga Alasan Bentuk Badan Baru

3 weeks ago 21

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membeberkan alasan memiliki kabinet yang gemuk dalam pemerintahannya. Hal ini disampaikan dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta, Rabu sore, 23 Oktober 2024.

"Saudara-saudara sekalian. jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan yang sangat strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya," ujar Prabowo, seperti dikutip dari Antara.

Kepala Negara menyebutkan jumlah menteri tersebut memang bisa dianggap tergolong besar tapi ada alasannya. "Memang bangsa kita bangsa yang besar. Kita tidak dapat pungkiri bahwa kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk," ucapnya.

Prabowo lantas membandingkan Indonesia dengan Eropa. "Dari luas wilayah kita luasnya sama dengan Eropa Barat, di mana Eropa itu terdiri dari 27 negara. Kita satu negara, mengelola Eropa itu membutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri," katanya.

Penambahan jumlah kementerian itu, menurut Prabowo, juga sesuai dengan pilihan sistem politik demokratis. "Kalau kita negara otoriter, mungkin kita cukup menjalankan semua dengan jumlah penduduk yang sedikit."

Ia pun yakin penambahan jumlah menteri meski akhirnya membuat kabinet gemuk tidak akan menimbulkan masalah. "Yang penting kita bekerja dengan efisien, yang penting kita tidak bekerja dengan seenaknya. Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, pelajari lagi," kata Prabowo.

Agar pengelolaan anggaran lebih efisien, Prabowo juga menginstruksikan agar setiap pembantunya tak lagi menyetujui kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial. "Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ucapnya.

Prabowo meminta agar tiap jajarannya bisa menjadi contoh. "Fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka ke negara lain ya. Saya minta efisien."

Iklan

Dalam kesempatan itu Prabowo juga menjelaskan soal penguatan Kepala Staf Kepresidenan dan alasan pembentukan dua badan baru yakni Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.

Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus nantinya bertugas memonitor semua program. Sementara Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan akan mempelajari, akan mengikuti semua program-program perlindungan sosial, semua program-program bantuan ke bagian golongan rakyat yang masih perlu bantuan.

"Bukan saya ingin mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian. Tidak, tapi saya ingin membantu. Di mana ada bottleneck, di mana ada kesulitan, segera kita atasi," ucap Prabowo.

Ia juga menekankan pentingnya reformasi birokrasi. "Birokrasi di kita sangat terkenal sangat terkenal ribetnya, sangat terkenal lambatnya. Bahkan ada pembicaraan oleh rakyat kita, bahwa birokrasi pemerintah kita sering mempersulit bukan mempermudah keperluan rakyat. Bahkan ada yang mengatakan, kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah," kata Prabowo.

Oleh sebab itu, Prabowo meminta kepada para menteri untuk lebih berani, tidak lagi ragu-ragu untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada rakyat. "Jangan ragu-ragu, kalau saudara tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah Anda, laporkan, segera kita ganti," ujarnya. "Begitu banyak orang yang mau mengabdi, tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang copot segera. Suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita."

Pilihan Editor: Sri Mulyani Restrukturisasi Rencana Anggaran Menyusul Kabinet Gemuk Prabowo: Harus Segera Diselesaikan

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |