Prabowo Targetkan Bangun 30 Fakultas Kedokteran dan 66 RS Standar Internasional dalam 4 Tahun Saja

1 week ago 42
Presiden Prabowo Subianto | Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Presiden Prabowo Subianto menyiapkan langkah besar untuk menutup defisit tenaga kesehatan nasional. Dalam sambutannya saat meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia (RS KEI) di Surakarta, Rabu (19/11/2025), Prabowo mengungkapkan rencana pembangunan 30 fakultas kedokteran baru di berbagai perguruan tinggi.

Bagi universitas yang sudah memiliki fakultas kedokteran, pemerintah juga akan menambah kapasitas mahasiswa secara signifikan.
“Saya minta kuotanya dinaikkan,” ujar Prabowo melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Selain memperluas akses pendidikan dokter, pemerintah akan memperbesar jumlah beasiswa penuh bagi mahasiswa kedokteran, keperawatan, dan tenaga paramedis. Presiden menegaskan ambisinya agar sebagian besar mahasiswa tidak lagi menanggung biaya kuliah medis yang selama ini dikenal sangat mahal.

“Saya mengupayakan sebanyak mungkin mendapat beasiswa penuh,” kata Prabowo.

Minta Menkes Bangun RS Setara RS KEI di Seluruh Daerah

Di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Prabowo juga memberikan target pembangunan rumah sakit baru dengan standar internasional. Ia meminta Menkes menyiapkan fasilitas kesehatan yang kualitasnya tidak kalah dengan RS KEI.

“Empat tahun ke depan harus tercapai. Saya siapkan anggaran besar untuk kesehatan,” ucapnya.

Prabowo bahkan menantang Budi Gunadi untuk membangun 66 rumah sakit baru dengan standar layanan setara RS KEI. Ketika ditanya kesanggupannya, Presiden langsung meminta jawaban tegas dari Menkes.

“Saya minta 66 ini tidak boleh kalah dari RS KEI,” katanya.

Pada kesempatan lain, Prabowo juga menargetkan 500 rumah sakit dibangun di seluruh kabupaten dalam empat tahun.

RS KEI, Buah Kolaborasi Indonesia–UEA

RS KEI yang diresmikan Prabowo merupakan bagian dari kerja sama strategis dengan Uni Emirat Arab. Proyek yang berjalan pada 2023–2025 ini difokuskan untuk memperkuat layanan jantung nasional, terutama di Jawa Tengah, DIY, dan wilayah sekitarnya.

Fasilitas tersebut sebelumnya telah menjalani soft launching pada 29 September 2025.

Kekurangan Dokter Sangat Serius

Prabowo berulang kali menyoroti minimnya tenaga medis di Indonesia. Ia menyebut Indonesia kekurangan 140 ribu dokter umum dan 70 ribu dokter spesialis. Dengan kapasitas produksi perguruan tinggi saat ini—sekitar 12 ribu dokter umum dan 2.700 dokter spesialis per tahun—Prabowo menilai kekurangan itu tidak akan terkejar tanpa terobosan.

“Kalau tetap seperti sekarang, kita bisa menunggu 35 tahun,” tegasnya.

Karena itu, pemerintah menyiapkan pembukaan 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, terdiri dari 125 program spesialis dan 23 subspesialis.

Menurut Prabowo, percepatan pembangunan sumber daya manusia tidak boleh dilakukan dengan pola lama.
“Tidak bisa business as usual,” katanya.

Presiden juga memastikan penambahan kuota beasiswa bagi mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi, meski belum menyebut jumlah pastinya. Hal ini sejalan dengan pengembangan 25 prodi umum dan prodi kedokteran gigi baru. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |