Presiden Prabowo Kembali Lontarkan Ultimatum ke Para Menterinya: Kalau Tak Bisa Kerja Cepat, Tinggal di Pinggir Jalan!

2 months ago 76
Presiden Prabowo Subianto | Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal keras kepada para menterinya yang dinilai tidak sanggup bekerja cepat dan mengikuti ritme pembangunan nasional. Ia menegaskan tak akan segan meninggalkan pejabat yang lamban.

“Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja,” ujar Prabowo saat meresmikan groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Menurut Prabowo, pemerintah saat ini bergerak cepat demi mengejar percepatan pembangunan dan memenuhi tuntutan masyarakat akan kemajuan. Salah satu buktinya, kata dia, adalah keberhasilan mewujudkan hilirisasi industri, termasuk pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik.

“Saya berterima kasih kepada tim saya, kabinet saya. Mereka semua bekerja cepat dan baik,” kata Prabowo.

Ia menegaskan hilirisasi akan terus digenjot agar nilai tambah sumber daya alam dapat dirasakan langsung oleh rakyat.

“Hilirisasi harus kita percepat. Rakyat menuntut perubahan cepat, dan kita harus bisa menjawab itu,” tegasnya.

Ultimatum serupa pernah pula dilontarkan oleh Presiden Prabowo pada awal bulan ini, tepatnya dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Saat itu, Prabowo mengingatkan seluruh pejabat negara untuk bekerja sungguh-sungguh dan bekerja dengan bersih. Ia tak segan-segan memerintahkan pejabat yang gagal menjalankan tugas untuk mundur sebelum diberhentikan.

“Siapa yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” kata Prabowo kala itu.

Ia juga menegaskan kesetiaan pejabat harus hanya kepada negara, bukan pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

“Semua lembaga segera bersihkan diri. Negara kita kuat. Siapa pun yang mengkhianati negara akan kita singkirkan tanpa pandang bulu, tanpa melihat partai, suku, ataupun keluarga,” tegasnya.

Selain itu, Prabowo mengingatkan agar Pancasila jangan hanya dijadikan slogan, melainkan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pengelolaan kekayaan negara.

“Jangan jadikan Pancasila sekadar mantra. Kekayaan bangsa harus dinikmati oleh seluruh rakyat. Segala bentuk kebocoran anggaran harus dihentikan,” pungkasnya. [*]

Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |