TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon resmi dilantik sebagai Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mantan anggota dewan itu mengatakan sudah lama menaruh minat pada bidang kebudayaan, jauh sebelum terjun ke dunia politik.
“Saya mungkin dikenal sebagai seorang politisi, tapi sebetulnya latar belakang saya adalah budaya. Saya ini sebetulnya orang budaya yang masuk politik, bukan orang politik yang masuk ke budaya. Jadi, saya punya passion sebenarnya lebih banyak di budaya ketimbang politik,” ujar Fadli Zon dalam acara serah terima jabatan menteri di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024, dikutip dari Antara.
Dia mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Karena itu, Kementerian Kebudayaan dipisahkan dari Kementerian Pendidikan. “Saya kira ini adalah satu tonggak sejarah, untuk kali pertama Kementerian Kebudayaan menjadi kementerian tersendiri, sehingga lebih fokus mengurus kebudayaan kita yang sangat kaya,” ucap dia.
Lantas, seperti apa sosok Fadli Zon yang menjadi Menteri Kebudayaan era Prabowo Subianto? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Profil Fadli Zon
Fadli Zon adalah politikus dan penggiat budaya asal Jakarta yang lahir pada 1 Juni 1971. Melansir dari laman resmi Fraksi Gerindra, Fadli Zon pernah bersekolah di Harlandale High School Texas, Amerika Serikat pada 1989-1990, setelah lulus dari SMA Negeri 21 Jakarta Timur.
Dia kemudian berkuliah di bidang Kajian Rusia di Universitas Indonesia, dan meraih gelar sarjana pada 1997. Fadli Zon lalu melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program magister Studi Pembangunan dari London School of Economics and Political Science (LSE) di Inggris Raya. Dia juga mendapat gelar doktor dalam Sejarah Pemikiran Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 2016 lalu.
Fadli Zon memulai karir politiknya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR RI) periode 1997–1999. Dia juga pernah menjadi Ketua Partai Bulan Bintang pada 1998-2001.
Pada 2008, Fadli Zon menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), bersama Prabowo Subianto. Kemudian pada Pemilu 2014, dia berhasil menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019.
Ia juga pernah menjabat sebagai Plt. Ketua DPR RI sebanyak dua kali yakni pada 2015-2016 dan 2017-2018. Sebagai politikus, Fadli Zon telah beberapa kali memimpin delegasi Parlemen Indonesia di berbagai forum internasional, regional, dan bilateral. Terlebih, dia memiliki pengalaman organisasi yang luas ketika berkuliah di luar negeri.
Hingga saat ini, Fadli Zon merupakan anggota Globalise Resistance sejak 2002 silam. dia juga menjadi anggota di Association of the Study of Ethnicity and Nationalism (ASEN), LSE, dan Development Studies Institute Alumni Association, LSE.
Pada Pemilu 2019, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR RI, sekaligus dilantik sebagai Ketua Panitia Kerja Sama Antar Parlemen DPR periode 2019-2024. Dia juga menjadi anggota Komite Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi.
Selain berkiprah di parlemen, Fadli Zon menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra dan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Tertinggi Gerindra sejak 2008. Saat ini dia mengisi posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025.
Harta Kekayaan Fadli Zon
Selain berkarier di bidang politik, Fadli Zon juga tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting sebagai pimpinan di berbagai perusahaan. Dia pernah menjadi bagian dari Nusantara Energy Ltd pada 1999-2001. Dia juga menduduki jabatan sebagai Direktur Umum Golden Spike Energy Indonesia Ltd (2002-2005) dan Direktur Bidang Kelapa Sawit PT Tidar Kerinci Agung (2007-2009).
Adapun saat ini Fadli Zon menjabat sebagai Komisaris PT Tidar Kerinci Agung sejak 2009, dan Direktur PT Padi Nusantara sejak 2005 lalu. Dengan berbagai jabatan bisnisnya, tak heran jika Fadli Zon memiliki jumlah harta kekayaan yang besar.
Melansir dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (eLHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fadli Zon memiliki harta sebesar Rp 34 miliar. Berikut rinciannya.
Iklan
1. Tanah dan Bangunan: Rp 17.744.175.498
2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1.246.250.000
3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 9.000.000.000
4. Surat Berharga: Rp 6.450.000.000
5. Kas dan Setara Kas: Rp 5.961.484.115
6. Harta Lainnya: -
7. Hutang: Rp 5.468.000.000
Sebenarnya harta kekayaan Fadli Zon adalah Rp 40.401.909.613 atau Rp 40,4 miliar. Namun karena dia memiliki hutan senilai Rp 5,46 miliar, maka harta kekayaan bersihnya sebesar Rp 34.933.909.613 atau Rp 34,9 miliar.
Dalam catatan tersebut, Fadli Zon memiliki 65 aset berupa tanah dan bangunan di berbagai kota di Indonesia. Seperti Bogor, Depok, Tangerang, Serang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Bandung, Balikpapan, Kabupaten Tanah Datar, hingga Kabupaten Lima Puluh Kota di Sumatera Barat.
Dia juga memiliki enam mobil dan tiga motor. Mobilnya terdiri dari Toyota Fortuner Jeep, Range Rover Evoque 2 Jeep, Toyota Vellfire Minibus, Daihatsu Gran Max Minibus, Toyota Hilux Double Cabin, dan Toyota Crown Roy. Sedangkan motornya adalah Honda Beat tahun 2011, Honda tahun 1997, Suzuki Smash tahun 1997, dan Honda Karisma tahun 2003.
ANTARA | FRAKSI GERINDRA | ELHKPN
Pilihan Editor: Fadli Zon Punya Koleksi Ratusan Keris