Profil Julianto Sidarto yang jadi Komisaris Independen AirAsia, Berapa Gajinya?

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP) resmi menunjuk Julianto Sidarto sebagai Komisaris Independen. Penunjukan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 18 Maret 2025.

“Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB AAID/CMPP hari ini, 18 Maret 2025, RUPS secara resmi mengangkat Julianto Sidarto sebagai Komisaris Independen, melengkapi jajaran Dewan Komisaris bersama Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal, Reza Viryawan, dan Sabam Hutajulu,” kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. Lantas, seperti apa sosok Julianto Sidarto? 

Profil Julianto Sidarto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman firma investasi Sweef Capital, Julianto Sidarto merupakan pensiunan Managing Director of Accenture Operations ASEAN yang mempunyai pengalaman lebih dari 26 tahun dalam bidang konsultasi manajemen, teknologi, dan operasi. Dia pernah bekerja di berbagai negara, mulai dari Malaysia, Singapura, Jerman, hingga Amerika Serikat. 

Melihat akun LinkedIn pribadinya, dia mengawali kariernya sebagai Sales Executive di PT Astra Graphia Tbk (1984-1986). Kemudian, dia mulai bekerja di Accenture sebagai Associate Partner (1996-2000), Partner (2000-2002), Country Managing Director (2002-2013), dan Managing Director of Accenture Operations ASEAN (2002-2013). 

Julianto tercatat mempunyai riwayat pekerjaan yang panjang. Dia pernah menjabat sebagai Penasihat Manajemen di berbagai perusahaan, meliputi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II (2015-2016), Kartuku (2015-2017), Sleekr by Mekari (2018-2019), PT Digital Alpha Indonesia (2015-2020), Alterra (2020-2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (2017-2023), dan Gorry Gourmet Indonesia (2015-sekarang).

Lulusan Bachelor of Science (BSEE) dan Master of Science (MS) bidang ilmu komputer dan teknik elektro The Johns Hopkins University, Amerika Serikat (1984) itu kini juga masih menjabat sebagai Global Advisory Network di Sweef Capital sejak 2023, Komisaris Independen Mediatrac Sistem Komunikasi sejak 2015, serta Anggota Komite Audit dan Management Advisor PT ACE Hardware Indonesia Tbk sejak 2016. 

Alumnus Master of Business Administration (MBA) Bisnis Internasional dan Keuangan UCLA Anderson School of Management, Amerika Serikat (1988) itu kini juga menjadi Mentor di Endeavor Indonesia sejak 2016, Advisory Council Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) sejak 2016, serta Penasihat Manajemen dan Komisioner Alpha JWC Ventures sejak 2015. 

Tak hanya itu, Julianto juga masih aktif bekerja sebagai Komisioner Independen PT XL Axiata Tbk sejak 2018, Management Advisor VIDA Digital Identity sejak 2021, Komisioner Independent Honest Financial Technologies sejak 2022, Anggota Penasihat Manajemen Resonance sejak 2024, dan Penasihat Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) sejak 2024. 

Gaji Komisaris Independen AirAsia Indonesia

Berdasarkan Laporan Tahunan 2023 AirAsia Indonesia, struktur remunerasi atau penghasilan Dewan Komisaris terdiri atas gaji pokok dan tunjangan. Dalam penyusunan struktur, kebijakan, dan besaran remunerasi, dilakukan dengan memperhatikan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan target kinerja perseroan, serta dengan mempertimbangkan keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan variabel. 

Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, AirAsia Indonesia membayarkan kompensasi imbalan kerja jangka pendek kepada personel manajemen kunci yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris menerima Rp 721.720.824, sedangkan Direksi memperoleh Rp 17.246.564.925. 

Adapun Dewan Komisaris AirAsia Indonesia pada 2023 terdiri dari tiga orang, meliputi komisaris utama, komisaris, dan komisaris independen. Dengan asumsi, setiap orang menerima jumlah yang sama rata, maka anggota Dewan Komisaris mendapatkan kompensasi imbalan kerja jangka pendek sebesar Rp 240.573.608 per tahun atau Rp 20.047.800 per bulan. 

Namun, perlu diketahui bahwa angka itu hanya berasal dari kompensasi imbalan kerja jangka pendek. Nominal sebenarnya dari total remunerasi Dewan Komisaris AirAsia Indonesia, yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan bisa lebih tinggi atau lebih rendah. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |