TEMPO.CO, Jakarta -Presiden ke delapan RI, Prabowo Subianto, baru saja melantik susunan kabinet yang akan membantunya dalam pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Salah satu menteri yang dilantik adalah Dudy Purwagandhi, sebagai menteri perhubungan yang menggantikan Budi Karya Sumadi. Lantas, siapakah sosok Dudy Purwagandhi yang dipercaya Presiden Prabowo di Kabinet Merah Putih ini?
Sebelumnya, Peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Achmad Hanif Imaduddin, menyoroti dipanggilnya Dudy Purwagandhi yang merupakan anak buah Haji Isam oleh Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara pada beberapa waktu lalu. “Relasi antara Dudy, CEO JAT, dengan Haji Isam menunjukkan keduanya tidak lebih dari kolega Prabowo. Haji Isam pun juga terang-terangan mendukung Prabowo,” kata Hanif ketika dihubungi, Kamis, 18 Oktober 2024.
Dudy merupakan pria kelahiran Manado pada 23 September 1970. Ia dikenal sebagai jajaran Dewan Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Dudy merupakah lulusan Sarjana Hukum di Universitas Trisakti pada tahun 1995. Sebelum memegang jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris PLN, Dudy pernah menjadi Direktur Seacons Trading Limited di Singapura dari tahun 2011 hingga 2020, menurut laporan tahunan PLN 2023 yang dikutip dari situs resminya.
Kemudian, pada 2018-2019, Dudy pernah menjabat sebagai Khusus Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Selain itu, Dudy Purwagandhi juga pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju pada tahun 2019.
Tak cuma itu, Dudy juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Satui Terminal Utama dari tahun 2015 hingga 2019. Selain itu, ia pernah menjadi Direktur di PT Dua Samudera Perkasa pada periode 2009 hingga 2011, serta di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group, yaitu PT Jhonlin Marine Trans dan PT Jhonlin Air Transport, keduanya pada tahun 2008 hingga 2009.
Sebagai informasi, PT Jhonlin Marine Trans beroperasi di sektor transportasi laut, khususnya sebagai pengangkut kargo bijih besi dan batubara. Sementara itu, PT Jhonlin Air Transport adalah maskapai penerbangan regional di Indonesia yang berfokus pada layanan penerbangan di wilayah Kalimantan Selatan.
Sementara Jhonlin Group adalah perusahaan milik konglomerat asal Kalimantan Selatan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Dia dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Haji Isam bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sehingga secara tidak langsung, Dudy terafiliasi dengan saham milik Haji Isam, yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), yang keduanya bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan sawit.
Pada tahun 2007 hingga 2008, Dudy juga pernah menjabat sebagai Internal Auditor di PT Dua Samudera Perkasa. Sebelumnya, pada 2004 hingga 2007, ia bekerja sebagai Kepala Departemen GA di PT Tri Usaha Bhakti, dan dari 1997 hingga 2004, ia menjabat sebagai Staf Asisten Direksi di PT Tri Usaha Bhakti Truba (Holding).
Iklan
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan oleh Dudy pada 17 Maret 2024, harta kekayaannya terdiri dari tujuh aset berupa tanah dan bangunan, serta alat transportasi dan mesin. Secara total, Dudy memiliki harta senilai Rp44 miliar.
Rincian dari kekayaan tersebut terdiri dari:
A. Tanah dan Bangunan (Rp38,4 miliar)
1. Bangunan seluas 92 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp1.379.681.713
2. Tanah seluas 120 meter persegi dan bangunan 54 meter persegi di Bekasi senilai Rp326.682.000
3. Tanah seluas 216 meter persegi dan bangunan 81 meter persegi di Bekasi senilai Rp375.232.000
4. Bangunan seluas 24 meter persegi di Tangerang senilai Rp250.000.000
5. Tanah seluas 475 meter persegi dan bangunan 570 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp25.000.000.000
6. Tanah warisan seluas 281 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp6.313.508.000
7. Tanah seluas 227 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp5.000.000.000
B. Alat Transportasi dan Mesin (Rp5,91 miliar)
1. Mobil Toyota LC 200 AT (2016) senilai Rp2.120.900.000
2. Mobil Toyota Camry (2008) senilai Rp125.000.000
3. Motor Honda Y1G02N02LO AT (2015) senilai Rp10.000.000
4. Mobil Toyota Alphard (2013) senilai Rp600.000.000
5. Mobil Honda Jazz GX5 15RSCVT CK/MICRO/MINIBUS (2020) senilai Rp283.000.000
6. Mobil Mercedes-Benz E 300 AT (W213) CKD/SEDAN (2019) senilai Rp1.348.000.000
7. Mobil Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range EV (2022) senilai Rp977.920.000
8. Mobil BMW CE04 (2022) senilai Rp450.000.000
Selain itu, masih ada harta bergerak lainnya tercatat senilai Rp234.655.000, sementara surat berharga mencapai Rp77.401.000.000. Kas dan setara kas memiliki nilai Rp24.875.720.283, dan harta lainnya senilai Rp5.500.000.000. Total utang yang dimiliki sebesar Rp108.442.877.765.
Vedro Imanuel G. turut berkontribusi dalam laporan ini.
Pilihan editor: Dudy Purwagandhi, Anak Buah Haji Isam Akan Jadi Menteri Prabowo, CELIOS: Kabinet Balas Budi