Profil Tiga Pemimpin Danantara yang Mulai Bertugas

2 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diluncurkan Senin, 24 Februari 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta.

Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan BPI Danantara dipimpin oleh Rosan Roeslani sebagai Group CEO, serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria," kata Hasan Nasbi dikutip dari Antara

Hasan menjelaskan bahwa Danantara akan memegang dua holding, yakni operasional yang akan dipimpin oleh Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO), serta bidang investasi yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).

Profil Nakoda Danantara

Rosan Roeslani

Rosan Perkasa Roeslani merupakan pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968. Rosan memiliki gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat yang ia raih pada 1993. 

Rosan melanjutkan kuliah pada jenjang Master of of Business Administration (MBA) di Antwerpen European University, Belgia pada 1996. Dia dikenal sebagai pengusaha yang memulai perjalanan karier profesionalnya di bidang keuangan dan kewirausahaan. 

Rosan menjadi Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi (2005-2008). Dia juga sempat menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021. 

Sebelum masuk ke dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran, Rosan lebih dahulu dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Agustus 2024. Kemudian, dia juga pernah berprofesi sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-21 (2021-2023). Rosan merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Pandu Patria Sjahrir

Pandu Patria Sjahrir meraih gelar sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan MBA dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat. Pada 2014, dia memperoleh penghargaan sebagai pemimpin muda dengan usia di bawah 40 tahun bertajuk Asian Society Young Leaders Awards oleh Asia Society. 

Riwayat kariernya dimulai dari Lehman Brothers sebagai analis pada 2001-2002. Kemudian, keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan tersebut beberapa kali berpindah tempat kerja, seperti di Alternative Energy Fund Asia (2002-2005) serta Matlin & Patterson sebagai analis senior (2007-2010). 

Sejak 2013, Pandu sudah mulai masuk jajaran dewan direksi, sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara. Berikutnya, dia mengisi kursi komisaris pada periode 2016 hingga 2020, seperti di PT Toba Bara Energi, PT Adimitra Baratama Niaga, PT Perkebunan Kaltim Utama I, PT Batu Hitam Perkasa, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), PT Seagroup Indonesia, PT Shopee Indonesia, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Dony Oskaria

Dony Oskaria merupakan Wakil Menteri BUMN periode 2025-2029 yang kini membantu Menteri BUMN Erick Thohir, bersama Kartika Wirjoatmodjo dan Aminuddin Ma’ruf. Pengangkatannya dalam Kabinet Merah Putih tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 73/M Tahun 2024 dan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024. 

Dony memulai pendidikan tingginya di Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan gelar sarjana pada bidang ilmu Hubungan Internasional dan tamat pada 1996. Selanjutnya, dia menempuh studi MBA di Asian Institute of Management, Filipina dan lulus pada 2009. 

Dony sempat menjabat sebagai CEO Hospitality & Entertainment CT Corp, Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEI), serta Direktur Utama Garuda Indonesia. Pria kelahiran Sumatera Barat pada 26 September 1969 tersebut juga pernah menjadi Direktur Utama InJourney (2021-2024). 

Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Prabowo Klaim akan Investasikan Hasil Penghematan Anggaran ke Danantara, Ekonom Celios: Tidak Fair

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |