KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan siswa di Popongan, Kabupaten Karanganyar, Jateng dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, sebanyak 168 siswa mengeluhkan mual, pusing, hingga sakit perut setelah kegiatan makan bersama dalam program MBG pada Kamis (2/10/2025).
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, mengatakan pihaknya segera bergerak begitu menerima laporan dari tenaga kesehatan di wilayah Popongan dan Gedong.
“Kami langsung menindaklanjuti laporan dengan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa untuk diuji di laboratorium,” ujar Yopi, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, sampel yang dikirim ke laboratorium meliputi menu MBG hari itu, antara lain nasi, ayam katsu, dan sayuran. Meski begitu, Yopi menegaskan belum dapat disimpulkan apakah menu tersebut menjadi penyebab pasti munculnya gejala pada para siswa.
“Hasil resmi akan dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kami masih menunggu hasil uji laboratorium sebelum mengambil kesimpulan,” terangnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, pelaksanaan program MBG di sekolah tersebut sementara dihentikan sejak Senin (6/10/2025). Langkah ini diambil sampai hasil pemeriksaan laboratorium keluar dan penyebab kejadian diketahui dengan pasti.
Yopi memastikan seluruh siswa yang sempat mengalami gejala telah mendapat penanganan medis dan kini dalam kondisi stabil. “Tidak ada kasus berat yang dilaporkan. Kami tetap melakukan pemantauan kesehatan dan koordinasi lintas instansi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Satgas MBG, Adhe Eliana, menyebut penghentian sementara program merupakan bagian dari langkah preventif yang disarankan oleh BGN dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Laporan dan rekomendasi awal sudah kami kirim ke BGN pusat. Jika hasil laboratorium keluar dan ada pembenahan dari pihak penyedia makanan, program bisa dijalankan kembali,” jelasnya.
Adhe menegaskan, kelanjutan program MBG di SPPG Popongan 2 akan ditentukan setelah evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan dan hasil resmi dari uji laboratorium diumumkan.
Dinkes Karanganyar pun memastikan akan terus memantau kondisi para siswa sampai seluruh hasil dan rekomendasi resmi diterbitkan oleh pihak berwenang. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.