Pusat Latihan Bulu Tangkis Terpadu Hadir di Serpong, Genjot Pembinaan Atlet Muda

2 days ago 18

(Beritadaerah-Tangerang Selatan) Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi menambah fasilitas olahraga dengan peresmian Gedung Olahraga (GOR) Bulu Tangkis “Pusdik Lantas Smash” yang berlokasi di kompleks Pusat Pendidikan Lalu Lintas (Pusdik Lantas), Serpong, Tangerang Selatan.

Kehadiran GOR ini disebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat fondasi pembinaan atlet muda di cabang olahraga bulu tangkis, yang selama ini menjadi andalan Indonesia di pentas internasional.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, menekankan bahwa GOR ini harus menjadi ruang pengembangan talenta, bukan sekadar tempat latihan fisik.

“Fasilitas ini kita harapkan menjadi sentra pembinaan yang sistematis dan terbuka. Penting untuk menyiapkan ekosistem yang mendukung pencarian dan pembinaan bakat dari akar rumput,” ujar Taufik saat melakukan peninjauan, Sabtu (31/5/2025).

Fasilitas GOR ini mencakup tiga lapangan utama, ruang ganti untuk pria dan wanita, mushola, serta ruang tamu VIP. Meski sarana fisik telah memadai, Taufik menekankan bahwa kesuksesan pembinaan bergantung pada kualitas program dan keterlibatan komunitas secara aktif.

“Tanpa program yang menyeluruh, bangunan ini hanya jadi ruang kosong. Kita dorong pendekatan berbasis komunitas agar pembinaan terus berjalan dan berkembang,” tambahnya.

Ketua Umum PBSI, Fadil Imran, mengapresiasi kolaborasi lintas lembaga yang memungkinkan hadirnya GOR ini, sembari mendorong agar inisiatif serupa dapat dilakukan di berbagai daerah lainnya.

“Kolaborasi dengan institusi kepolisian ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi pemersatu. Namun, kita harus memperluas jangkauan, agar setiap kabupaten memiliki fasilitas pembinaan yang layak,” ujar Fadil.

Fadil menambahkan bahwa regenerasi atlet seharusnya tidak bergantung pada klub besar atau pusat pelatnas semata. Komunitas lokal dan sekolah, menurutnya, harus menjadi bagian integral dari sistem pembinaan.

“Kita tidak kekurangan bakat, tapi kita kekurangan akses. Bila fasilitas dan kesempatan tersedia secara merata, peluang mencetak juara dunia akan semakin terbuka,” jelasnya.

Namun, di tengah semangat pembangunan fasilitas olahraga, tantangan besar tetap membayangi: keberlanjutan pembinaan dan ketimpangan akses. Banyak wilayah masih kekurangan pelatih berlisensi maupun fasilitas pendukung.

PBSI berkomitmen mendorong pelatihan dan rekrutmen pelatih lokal agar GOR-GOR baru di seluruh Indonesia dapat dimaksimalkan. Kemitraan dengan sekolah dan komunitas akan menjadi kunci pendekatan ini.

“Tujuan akhirnya adalah memberikan setiap anak Indonesia kesempatan latihan dengan kualitas yang sama, di manapun mereka berada,” tutup Fadil.

GOR Pusdik Lantas Smash kini menjadi contoh konkret fasilitas olahraga dari institusi non-olahraga yang dibuka untuk publik. Ke depan, fasilitas ini diharapkan menjadi model pembinaan olahraga terpadu berbasis komunitas yang dapat direplikasi secara nasional.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |