Pusing Bayar Tagihan Air dan Listrik Mahal? Intip Rumah Mini yang Hemat 50 Persen Biaya Bulanan!

7 hours ago 9
Minisponsible House dengan menerapkan grey water, solar panel, dan kompos sederhana / DAAIMinisponsible House dengan menerapkan grey water, solar panel, dan kompos sederhana / DAAI

FIFARM--Pernahkah Anda kesal melihat tagihan air dan listrik yang terus membengkak setiap bulan? Di tengah harga energi yang naik dan kesadaran lingkungan yang semakin mendesak, pasangan suami-istri Aldy Mardikanto dan Denia Isetianti punya solusi brilian. Mereka membangun Minisponsible House – rumah mini ramah lingkungan yang menghemat hingga 50 persen biaya listrik dan 2.400 liter air bersih per bulan hanya untuk flush toilet!

Yuk, simak bagaimana grey water, solar panel, dan kompos sederhana bisa ubah hidup Anda!

1. Daur Ulang Grey Water: Air Bekas Jadi "Harta Karun" Flush Toilet

Grey water – air bekas cuci piring, mandi, dan wastafel – biasanya langsung dibuang ke selokan. Di Minisponsible House, semuanya dikumpul dan didaur ulang!

Langkah-langkah sistemnya:

1. Air dari wastafel lantai 3, kamar mandi, dan sink dapur lantai 2 mengalir ke grease trap (penangkap lemak).

2. Masuk filtrasi pertama, lalu ditampung di tangki tanah 3 m³.

3. Dipompa naik melewati filter ganda untuk dibersihkan lagi.

4. Disimpan di reservoir khusus, lalu disalurkan ke 3 toilet rumah.

Hasilnya? Air flush tak lagi pakai air bersih! Hitungan Aldy:

- 1 orang flush 4x/hari × 4 liter = 16 liter/hari.

- 5 orang (termasuk ART) = 80 liter/hari.

- 30 hari = 2.400 liter air bersih hemat per bulan!

"Daripada buang ke selokan dan cemari lingkungan, lebih baik daur ulang jadi air flush," ujar Aldy.

Kelebihan air otomatis dialirkan ke sumur resapan – zero waste!

2. Solar Panel On-Grid: Listrik Gratis dari Matahari, Tagihan PLN Turun 50 Persen

Di atap rumah, panel surya mengubah sinar matahari jadi listrik harian. Sistem on-grid berarti:

- Siang hari: listrik langsung dipakai (lampu, pompa, dll).

- Kelebihan daya masuk ke jaringan PLN – bisa "jual" ke PLN!

- Malam hari: pakai PLN biasa (belum pakai baterai).

Penghematan nyata:

"Kami hemat sekitar 50% tagihan listrik bulanan dibanding rumah biasa," kata Aldy, lulusan teknik lingkungan.

Panel monitoring di dinding tunjukkan real-time berapa energi masuk/keluar. Simpel, tapi powerful!

3. Kompos Mini di Dapur: Sampah Organik Jadi Pupuk, Kurangi 60 Persen Limbah Rumah

Denia, yang terinspirasi video viral penyelam Bali penuh sampah plastik tahun 2018, terapkan kompos super praktis.

Cara kerjanya:

- Drawer khusus di dapur untuk kupasan sayur, sisa makanan.

- Taburi sekam bakar untuk hilangkan bau & percepat dekomposisi.

- Tiap 2-3 hari pindah ke komposter mini di roof garden.

- Hasil: pupuk organik untuk tanaman hias!

"60 persen sampah Indonesia adalah organik. Kalau dikompos, limbah rumah turun drastis!" jelas Denia.

Mereka juga punya kebun mini di atap dan tempat untuk mensortir sampah (plastik ke bank sampah – dapat uang!).

4. Material Daur Ulang dan Prinsip SKS: Hemat dari Awal Sampai Akhir

Rumah ini pakai kayu daur ulang untuk lantai, kitchen set, dan furnitur. Denia dan Aldy terapkan prinsip SKS (Sebelum, Saat, Sesudah beli):

- Sebelum beli: Pikir ulang, pakai yang ada, perbaiki dulu.

- Saat beli: Pilih eco-friendly, lokal, recyclable.

- Sesudah beli: Perbaiki, kompos, atau bank sampah.

Contoh: coaster dari plastik daur ulang, tas dari sampah laut, filter air tanah liat dari startup Bali (hemat galon isi ulang!).

"Mulai dari hal kecil: kurangi sampah, perbaiki barang, beli bijak. Tak perlu rumah mewah dulu – dari rumah kontrakan pun bisa!"

Mereka bahkan menulis buku "Hemat, Buang, Kaya" dan bangun villa eco di Bandung. Ikuti akun @trinomic (Clean + Economic) untuk tips harian.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=icJfc8WDDoM

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |