REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Tim Dompet Dhuafa kembali menyalurkan bantuan pangan bagi pengungsi Palestina di Yordania. Kali ini, bantuan berupa 230 paket makanan diserahkan kepada keluarga-keluarga di kawasan Jofah (atau Jabal Al-Joufeh). Jofah adalah salah satu wilayah padat penduduk di ibu kota Amman yang memiliki komunitas besar keturunan pengungsi Palestina.
Setiap paket berisi 22 jenis bahan makanan kering seperti beras, tepung gandum, minyak goreng, gula, susu, bumbu dapur, dan kacang-kacangan dengan total berat sekitar 25 kilogram per kardus. Selain itu, tim juga membagikan makanan siap saji (hot meal) untuk anak-anak sekolah di sekitar kawasan tersebut.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Bantuan ke Jofah ini merupakan bagian dari 3.840 paket pangan yang disiapkan Dompet Dhuafa di gudang Marka, Amman. Setelah proses pengemasan selesai pada Selasa (28/10/2025), dua kontainer bantuan diberangkatkan menuju tujuh titik pengungsian Palestina di berbagai wilayah Yordania.
“Hari ini kita ada beberapa kegiatan. Yang pertama, kita memberikan bantuan paket pangan untuk keluarga di Kamp Jofah ini. Selain itu, kita ada program khusus untuk anak-anak sekolah yang bersekolah di sini. Kegiatannya ada dua, yaitu bermain bersama anak-anak dan memberikan makanan sehat,” ujar Adi Kurniawan, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa, sebagaimana dilaporkan Jurnalis Republika Andi Muhyiddin dari Amman, Yordania.
Misi kemanusiaan ini merupakan gelombang ketiga Dompet Dhuafa untuk Palestina. Selain menyalurkan bantuan pangan, lembaga filantropi tersebut juga tengah menjalankan program jangka menengah berupa pembangunan shelter, food truck, klinik darurat, dan pasar kecil bagi para pengungsi yang terdampak konflik berkepanjangan.
Pengungsi Palestina, Dari Wehdat ke Jofah
Kawasan Jofah atau Jabal Al-Joufeh terletak di tengah kota Amman. Wilayah ini merupakan salah satu dari tujuh bukit asli yang membentuk kota Amman. Seiring waktu, daerah ini tumbuh menjadi kawasan urban padat yang dihuni banyak keluarga keturunan Palestina.
Berbeda dengan Kamp Wehdat yang berstatus resmi sebagai kamp pengungsi di bawah pengelolaan UNRWA dan Departemen Urusan Palestina Yordania (DPA), Jofah bukan kamp pengungsi resmi. Namun, kawasan ini memiliki populasi signifikan dari keluarga Palestina yang datang sejak gelombang pertama pengungsian pada tahun 1948 dan perpindahan berikutnya.

7 hours ago
12












































