Ratusan Pesilat Putri Persinas ASAD Unjuk Kehebatan di Jatipurno, Semangat Srikandi Pencak Silat Wonogiri Membara

Ratusan pesilat putri dari Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD menampilkan performa terbaik dalam ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD 2025 yang digelar di kompleks Pondok Pesantren Baitul Izza, Jatipurno, Minggu (12/10/2025). Dok. Panitia

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ratusan pesilat putri dari Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD menampilkan performa terbaik dalam ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD 2025 yang digelar di kompleks Pondok Pesantren Baitul Izza, Jatipurno, Minggu (12/10/2025). Suasana kompetisi berlangsung semarak, dipenuhi energi positif dan semangat juang tinggi dari para srikandi silat yang datang dari berbagai wilayah.

Kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi Persinas ASAD dalam memperkuat pembinaan generasi muda, khususnya perempuan, agar tangguh secara fisik, berkarakter kuat, serta berakhlak mulia. Tak hanya mengedepankan aspek teknik, ajang ini juga menanamkan nilai-nilai sportivitas, kedisiplinan, dan persaudaraan.

64 Regu Pesilat Putri Tampil di Dua Kategori Bergengsi

Sebanyak 64 regu ambil bagian dalam Pasanggiri Putri tahun ini, terbagi menjadi dua kategori utama.

Kategori Massal diikuti oleh 39 regu yang menampilkan kekompakan, keindahan, dan keselarasan gerakan jurus pencak silat secara kolektif.

Kategori Aplikasi Teknik dan Teori (ATT) diikuti oleh 25 regu yang berfokus pada penerapan teknik, ketepatan jurus, serta pemahaman mendalam tentang filosofi bela diri.

Setiap penampilan mendapatkan sorakan meriah dari penonton yang memadati aula Pondok Baitul Izza. Atmosfer kompetisi terasa hidup dan inspiratif, menggambarkan bagaimana pencak silat tetap berakar kuat di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.

Tokoh Masyarakat: Pencak Silat Bentuk Perempuan Tangguh dan Disiplin

Acara dibuka secara resmi oleh H. Kardi Zicko, tokoh masyarakat sekaligus pembina Pondok Baitul Izza. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran bela diri tradisional sebagai sarana pembentukan karakter.

“Pencak silat bukan hanya olahraga, tetapi juga wadah pembentukan karakter, disiplin, dan keberanian. Bagi para generasi putri, kemampuan bela diri menjadi bekal penting untuk menjaga diri dan berperan aktif di masyarakat,” ujar H. Kardi Zicko.

Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu terus digalakkan agar para remaja, khususnya perempuan, memiliki wadah positif untuk menyalurkan energi dan semangat mereka dalam bentuk kegiatan yang mendidik.

Ketua Persinas ASAD Jatipurno: Srikandi Silat Siap Jadi Generasi Tangguh

Ketua Pengurus Kecamatan Persinas ASAD Jatipurno, Haryadi, S.IP., menyampaikan bahwa Pasanggiri Putri merupakan hasil dari pembinaan jangka panjang yang dilakukan secara konsisten di tingkat kecamatan hingga desa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa srikandi-srikandi Persinas ASAD tidak hanya lembut dan anggun, tetapi juga kuat, tangguh, dan bermental juara,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pencak silat menjadi media yang sangat efektif untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kesehatan jasmani, serta mental pantang menyerah. Melalui kegiatan ini, Persinas ASAD berharap dapat melahirkan generasi putri yang tidak hanya berprestasi di arena silat, tetapi juga berkontribusi nyata dalam kehidupan sosial dan kebangsaan.

Pasanggiri Putri Persinas ASAD Jatipurno 2025 tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga upaya pelestarian budaya bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi, pencak silat menjadi simbol identitas nasional yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus.

Selain itu, kegiatan ini turut memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, pesantren, dan organisasi masyarakat dalam membina generasi muda. Dukungan masyarakat dan orang tua yang hadir di lokasi juga menjadi bukti bahwa pencak silat tetap mendapat tempat istimewa di hati warga Wonogiri.

Suasana penutupan acara berlangsung haru dan penuh kebanggaan. Para peserta yang telah berlatih berbulan-bulan menampilkan kemampuan terbaiknya dengan rasa syukur dan semangat persaudaraan yang tinggi.

Ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD 2025 memberikan pesan kuat: perempuan Indonesia bisa menjadi simbol kekuatan, keanggunan, dan kecerdasan yang berpadu harmonis. Dari Jatipurno, semangat itu mengalir untuk seluruh Tanah Air — menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya warisan, tetapi juga jati diri bangsa yang hidup dan terus berkembang. Aris Arianto