TEMPO.CO, Magelang - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang yang dilaksanakan pada 21 sampai 28 Februari 2025 itu, menelan anggaran Rp 13 miliar.
"Anggaran sepenuhnya dari APBN Kemendagri untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala daerah," kata Bima Arya di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Jumat 21 Februari 2025.
Ia menyebut awalnya peserta atau pemerintah daerah juga dibebankan anggaran selama mengikuti retret kemudian dibatalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggaran retret kepala daerah kali ini, kata Bima, lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Retret hanya dilaksanakan selama tujuh hari.
"Kalau dulu itu karena jumlah harinya lebih panjang bisa sebulan lebih di Lemhanas dua minggu di Kemendagri," ujarnya.
Selama mengikuti kegiatan itu, kata Bima, juga peserta tinggal di hotel. Dia membandingkan dengan retret kali ini yang hanya satu pekan. "Para peserta menginap di hotel tentu angkanya jauh lebih besar dari hari ini. Karena ini tujuh hari di tenda," sebut dia.
Menurut dia, retret kepala daerah ini juga berdampak jangka panjang untuk efektivitas anggaran di pemerintah daerah. Para kepala daerah antara lain diberi materi tentang pengelolaan anggaran selama retret.
"Kami tentu harus memiliki perspektif yang lebih luas. Saat ini APBN 3.600 triliun dan APBD 1.300 triliun. Kapala daerah bisa mengelola uang rakyat kembali ke rakyat," ucap mantan Wali Kota Bogor tersebut.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar retret kepala daerah untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab kepala daerah.
Presiden Terdahulu Jadi Pemateri
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa retreat ini akan menghadirkan berbagai pemateri dari beragam latar belakang, termasuk seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju dan para pengajar dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Selain itu, terdapat kemungkinan beberapa mantan presiden juga turut memberikan materi.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk mengisi materi dalam retreat ini. Permintaan tersebut disampaikan dalam pertemuan mereka di Hambalang, Bogor, pada 14 Februari 2025. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai keterlibatan SBY dalam agenda tersebut.
Presiden Prabowo sendiri juga dijadwalkan hadir dalam acara pembekalan ini. Namun, menurut Bima Arya, jadwal kehadiran Prabowo masih menyesuaikan dengan agenda kenegaraan lainnya. “Bisa sekali, bisa dua kali, atau bisa lebih,” ujar Bima, menekankan fleksibilitas jadwal Presiden dalam acara ini.
Tujuan dan Manfaat Retret
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa retreat ini bertujuan untuk membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dengan pemerintah pusat. Dengan adanya harmonisasi ini, diharapkan implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah bisa lebih efektif dan efisien.
Retret Kepala Daerah ini awalnya direncanakan berlangsung selama 14 hari, namun akibat pemangkasan anggaran, durasinya dikurangi menjadi hanya satu pekan. Keputusan ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto dalam pernyataannya pada 13 Februari 2025.
Retreat akan dikemas dalam format diskusi terbuka yang memungkinkan kepala daerah untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam menjalankan tugasnya. “Tujuan utama dari retreat ini adalah memastikan program-program kepala daerah tetap berpihak kepada rakyat,” ujar Tito Karnavian.
Materi yang Akan Dibahas dalam Retret
Retreat ini menghadirkan beragam pemateri yang akan memberikan wawasan mendalam terkait tugas dan tanggung jawab kepala daerah. Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, setidaknya ada lima pokok utama yang menjadi fokus pembekalan:
1. Pemahaman Tugas Pokok Kepala Daerah – Mengingat tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik atau pemerintahan, pembekalan ini akan membantu mereka memahami tugas dan wewenang yang mereka emban.
2. Pemahaman Astacita – Kepala daerah akan diberikan wawasan tentang delapan visi pemerintahan Prabowo-Gibran agar dapat menyelaraskan kebijakan di daerah dengan program nasional.
3. Membangun Kedekatan Emosional Antar Kepala Daerah – Dalam rangka memperkuat koordinasi dan kerja sama antar daerah, kepala daerah akan diberikan kesempatan untuk menjalin komunikasi dan membangun hubungan kerja yang harmonis.
4. Pengelolaan Anggaran Daerah – Kepala daerah perlu memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola keuangan dan anggaran daerah agar bisa mengalokasikan dana dengan lebih efektif dan transparan.
5. Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan – Kepala daerah akan dibekali dengan pemahaman mengenai pentingnya menjaga stabilitas nasional dan memupuk semangat nasionalisme dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Bima Arya, retreat ini hanya diperuntukkan bagi para kepala daerah, sementara wakil kepala daerah baru akan bergabung di hari terakhir, yaitu pada 28 Februari 2025. Keputusan ini diambil untuk menghemat anggaran serta menyesuaikan dengan kapasitas fasilitas yang tersedia.
Jadwal dan Rangkaian Kegiatan Retret
Retreat ini akan berlangsung dengan jadwal yang padat dari pagi hingga malam hari. Setiap pagi, kegiatan diawali dengan sesi olahraga dan apel, dilanjutkan dengan kelas pembekalan yang berlangsung dari pukul 07.30 WIB hingga 21.00 WIB. Berikut rangkuman jadwal harian retreat:
Hari 1 (21 Februari 2025): Pembekalan dari Dirjen Kemendagri mengenai tugas pokok kepala daerah, perencanaan, serta pengelolaan keuangan daerah.
Hari 2 (22 Februari 2025): Sesi khusus tentang Astacita dengan pemaparan dari 42 menteri, membahas delapan visi pemerintahan Prabowo-Gibran serta implementasinya di daerah.
Hari 3 (23 Februari 2025): Diskusi mengenai isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, pengelolaan irigasi, pendidikan, kesehatan, dan kependudukan.
Hari 4 (24 Februari 2025): Pembahasan mendalam terkait pengelolaan anggaran daerah dan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Hari 5 (25 Februari 2025): Materi tentang ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan, dengan fokus pada peran kepala daerah sebagai garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa.
Hari 6 (26 Februari 2025): Simulasi dan studi kasus terkait berbagai skenario pemerintahan di daerah untuk menguji kesiapan kepala daerah dalam menghadapi tantangan di lapangan.
Hari 7 (27 Februari 2025): Sesi evaluasi dan diskusi terbuka antara kepala daerah dengan para pemateri serta perwakilan pemerintah pusat.
Hari 8 (28 Februari 2025): Kehadiran wakil kepala daerah untuk sesi penutupan, diikuti dengan rangkuman retret Kepala Daerah dan pernyataan penutup dari Presiden Prabowo Subianto.