Ribuan Anak Keracunan, BGN Akhirnya Segel 56 Dapur MBG Bermasalah

8 hours ago 11
Ilustrasi keracunan makanan | kreasi AI

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disorot publik setelah kasus keracunan massal menimpa ribuan anak di berbagai daerah. Menyikapi persoalan tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur penyedia MBG.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menegaskan, keputusan ini diambil semata-mata demi melindungi penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah yang menjadi prioritas utama program. “Seluruh dapur MBG wajib taat pada standar keamanan pangan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak kembali terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9/2025).

Sejumlah SPPG yang dibekukan operasionalnya antara lain berada di Bandung Barat (Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cihampelas Mekarmukti) serta Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Seluruh dapur tersebut kini tengah menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

Nanik menyebut hasil pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar langkah lanjutan, baik berupa perbaikan manajemen, penguatan sistem pengawasan, hingga pemberian sanksi terhadap mitra penyelenggara yang terbukti lalai. “BGN berkomitmen penuh agar kepercayaan masyarakat terhadap program ini tetap terjaga,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati menambahkan bahwa momentum ini akan digunakan untuk memperketat tata kelola dapur MBG. “Mulai dari rantai pasokan bahan pangan, proses pengolahan, hingga distribusi akan diawasi secara lebih ketat. Kami juga membuka kanal pengaduan masyarakat sebagai deteksi dini jika ada persoalan di lapangan,” ujarnya.

Langkah BGN sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta investigasi menyeluruh terhadap kasus-kasus keracunan MBG. Dalam rapat koordinasi khusus di Kementerian Kesehatan, Minggu (28/9), Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan pesan presiden agar keselamatan anak ditempatkan di atas segalanya. “Atas arahan presiden, SPPG yang bermasalah harus segera ditutup untuk evaluasi dan investigasi,” ucapnya.

Sejak Januari hingga September 2025, tercatat sekitar 5.000 anak mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan dari dapur MBG. Pemerintah berjanji akan menjadikan momentum evaluasi kali ini sebagai langkah perbaikan menyeluruh agar program unggulan tersebut tidak lagi menimbulkan ancaman bagi generasi muda. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |