Rupiah Tembus Rp16.700 per Dolar AS, Ini Kata Bank Indonesia

2 hours ago 8

Teller menghitung uang rupiah di Kantor Cabang Muamalat Tower di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bank Muamalat menyiapkan uang tunai sebesar Rp624 miliar untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat sepanjang Ramadhan dan libur Idul Fitri 1446 Hijriah. Hal ini sekaligus menjadi bentuk nyata dukungan Bank Muamalat dalam kegiatan Semarak Rupiah dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pergerakan yang cenderung mengalami pelemahan hingga kini menembus ke posisi Rp 16.700-an per dolar AS. Namun, Bank Indonesia (BI) menilai, rupiah saat ini terbilang masih berada di level yang aman, seiring dengan data-data perekonomian yang diklaim positif. 

“(Masih aman) selama perkembangan tetap manageable. Ini sifatnya kan temporal. tentunya kita akan terus menjaga ini untuk membawa rupiah lebih kondusif lagi,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso usai acara Taklimat Media soal Pendalaman Pasar Uang di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025). 

Mengutip Bloomberg, pada Jumat (7/11/2025), rupiah dibuka di level Rp 16.700 per dolar AS. Mata Uang Garuda telah menembus level baru tersebut, tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir. Rupiah sebelumnya sempat menembus level Rp 16.749 pada akhir September 2025 lalu. 

Menurut pandangan Denny, pergerakan rupiah saat ini masih cukup aman karena data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang masih cukup kuat. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 yang baru-baru ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berada di angka 5,04 persen.  

Selain itu juga, data-data lainnya seperti inflasi dan cadangan devisa juga diklaim menunjukkan posisi yang positif. Angka inflasi Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,86 persen, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,65 persen. Angka tersebut masih berada di level kisaran target 2,5 plus minus 1 persen. 

Adapun, posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2025 tercatat berada di posisi 149,9 miliar dolar AS, meningkat 1,2 miliar dolar AS dibandingkan posisi pada akhir September 2025 sebesar 148,7 miliar dolar AS. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |