Saat Luhut, Rosan, hingga Bahlil Klaim Pengurus Danantara Tanpa Orang Titipan

2 days ago 18

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pejabat Indonesia menyatakan pemilihan para pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dilakukan tanpa melalui mekanisme nepotisme atau orang titipan. Adapun struktur kepengurusan Danantara telah diumumkan secara resmi pada Senin, 24 Maret 2025.

Tiga pejabat yang dimaksud adalah Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Chief Executive Officer (CEO) atau Direktur Utama Danantara merangkap Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, Luhut menegaskan bahwa pucuk pimpinan Danantara tidak akan diisi oleh “orang titipan”. Dia mengatakan pengelolaan dana investasi di Danantara bakal dilakukan dengan cara-cara yang profesional. “Ini tidak akan dikelola mungkin seseorang titip bahasanya, yang direkomendasikan oleh ini dan itu,” kata Luhut dalam acara Economic Outlook 2025 di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. “Itu tidak akan terjadi, karena ini dijalankan oleh profesional.” 

Berikutnya, Rosan turut menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran petinggi Danantara untuk memilih orang-orang terbaik ketika membentuk tim pelaksana. Selain itu, menurut Rosan, Presiden mengingatkan agar Danantara jangan menerima orang-orang titipan. 

“Kami laporkan pembentukan tim yang akan (bekerja) bersama-sama di Danantara, juga di level operasi. Bapak Presiden menyampaikan kepada kami, pilihlah orang-orang terbaik dalam tim Danantara ini. Tidak boleh ada titip-titipan, pilih yang terbaik,” ucap Rosan dalam jumpa pers usai bertemu Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara

Rosan menambahkan bahwa Presiden juga menyarankan agar Danantara perlu mencari tokoh-tokoh yang tidak hanya terbaik di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, dia menyebutkan Danantara menggandeng headhunter atau perusahaan penyedia jasa konsultan perekrutan profesional dan sejumlah ahli serta penasihat untuk menyusun nama-nama kandidat. 

Selanjutnya, Bahlil juga mengklaim tidak ada orang titipan dari Presiden dalam struktur kepengurusan Danantara. Menurut dia, pemilihan para petinggi di superholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut harus dilakukan secara profesional dan kredibel. 

“Saking profesionalnya, Pak Prabowo saja tidak menitipkan orang satu pun,” ujar Bahlil di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkari), Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025. 

Dia menjelaskan bahwa profesionalisme di Danantara menjadi faktor penting. Tujuannya, lanjut dia, agar lembaga yang diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025 itu bisa menjadi salah satu instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Agar lembaga ini bisa menjadi suatu lembaga yang menjadi kebanggaan bangsa,” kata Bahlil. 

Ervana Trikarinaputri, Caesar Akbar, dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |