Santri Meninggal Tertimpa Bangunan Ambruk karena Longsor, Bupati Bandung Barat Intstruksikan Hal ini

4 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menginstruksikan semua pihak khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sigap dalam melakukan penanganan bencana alam yang belakangan ini mengepung wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Terbaru, bagian bangunan Pondok Pesantren Pesantren Atthoriyah di Kampung Pasir Buleud RT 02 RW 04, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, KBB ambruk tergerus material longsor pada Ahad (26/10/2025) sore. Seorang santi bernama Nuri Binti Pudin (15) meninggal tertimpa reruntuhan dalam peristiwa tersebut.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

"Dengan rasa duka yang mendalam saya sampaikan, satu santriwati meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan. Sejak kemarin, BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan sudah bergerak di lapangan untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak," ujar Jeje, Senin (27/10/2025).

Pemkab Bandung Barat, akan terus hadir dan memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat. BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) hingga kecamatan diminta untuk bersiaga mengantisipasi cuaca ekstrem yang tengah melanda saat ini.

"Saya sudah instruksikan BPBD, Dinas Sosial, PUTR, dan para camat di wilayah rawan bencana untuk terus siaga, mempercepat penanganan, serta mengantisipasi bencana susulan karena curah hujan masih tinggi," kata Jeje.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin mengatakan, nyaris semua wilayah di Bandung Barat masuk kategori rawan bencana alam ditengah cuaca ekstrem ini. Terutama bencana longsor mengingat mayoritas wilayah di Bandung Barat berada di perbukitan.

"Hampir semua wilayah di Bandung Barat masuk kategori rawan bencana khususnya longsor karena bangunan di bangun di daerah tebing," kata Asep.

Menurutnya, personel BPBD KBB dipastikan siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana yang tidak diinginkan. Apalagi berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem akan terjadi hingga akhir Oktober ini.

"Prediksi BMKG curah hujan yang akan tinggi sampai 31 Oktober, kami dalam posisi dalam kesiapsiagaan jelang musim hujan. Untuk stok logistik masih mencukupi," kata Asep.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |