Sarasehan Kebangsaan: Pancasila Landasan Etika Berbangsa dan Bernegara, Perteguh Peran Umat Islam

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Umat Islam di Indonesia, memiliki peran strategis dalam kemajuan kebudayaan. Kebudayaan tidak hanya soal seni dan tradisi, tetapi menyangkut karakter dan nilai hidup yang membentuk peradaban.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengatakan ketika umat Islam mampu menjadi teladan dalam akhlak dan adab, maka umat Islam sedang berperan aktif, membangun kebudayaan yang mencerahkan dan peradaban yang membanggakan.

“Keberagaman adalah keniscayaan, yang kemudian kita pedomi dalam filosofi Bhinneka Tunggal Ika,” katanya dalam Sarasehan Kebangsaan bertema “Nasionalisme Berkeadaban: Merawat Pancasila, Meneguhkan Islam Wasathiyah, Membangun Indonesia Berkeadilan”.

Sarasehan ini merupakan bagian dari “Road to Munas X Lembaga Dakwah Islam Indonesia 2026”, kegiatan tersebut dihelat pada Selasa (16/12) yang menghadirkan para tokoh nasional dan ditayangkan di 200 studio mini di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, di tengah dinamika dan tantangan zaman, adanya perpecahan sosial, terjadinya ketimpangan ekonomi dan perubahan iklim, maka bangsa Indonesia dituntut kembali pada jati diri bangsa.

“Maka, nilai Pancasila harus diterapkan secara utuh di tengah masyarakat. Pancasila bukan sekadar konsensus politik, tetapi panduan moral. Merawat Pancasila berarti menghidupkan nilai-nilai ketuhanan,” ujarr dia.

Dia berharap Sarasehan Kebangsaan yang dihelat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, menjadi momentum strategis memperkuat kolaborasi antara pemerintah, para ulama dan masyarakat. Sebagai bagian dari ikhtiar kolektif membangun Indonesia mencetak generasi berkarakter, beriman, berilmu dan berakhlak mulia.

Dalam sambutannya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, Sarasehan Kebangsaan merupakan cara untuk menggali nilai-nilai kebangsaan sebagai program prioritas Lembaga Dakwah Islam Indonesia. “Hasil dari sarasehan ini, untuk menyusun program kerja pada Munas X Lembaga Dakwah Islam Indonesia,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa penerapan Pancasila harus sesuai dengan kondisi keterkinian. Nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam sikap dan bersosial kemasyarakatan. “Maka, diperlukan koridor penerapan Pancasila, di mana, persatuan Indonesia sebagai bingkai,” tuturnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |