Sasar Mahasiswa, BPJS Perkuat Ekosistem JKN

3 days ago 24
BPJS Kesehatan menggandeng mahasiswa untuk memperkuat keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Upaya dilakukan melalui kegiatan bertajuk "Mahasiswa sebagai Social Agent Program JKN” di Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Solo, Jumat (10/10/2025).

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — BPJS Kesehatan menggandeng mahasiswa untuk memperkuat keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Upaya dilakukan melalui kegiatan bertajuk “Mahasiswa sebagai Social Agent Program JKN” di Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Solo, Jumat (10/10/2025).

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan mahasiswa memiliki potensi besar menjadi penggerak utama dalam memperkuat keberlanjutan Program JKN. Mahasiswa diharap mampu berperan aktif dalam menyebarkan literasi JKN, menumbuhkan kesadaran gotong royong, serta berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

“Mahasiswa merupakan agen sosial yang dapat mengedukasi masyarakat, menggerakkan solidaritas, dan menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya Program JKN. Kehadiran Program JKN merupakan bukti nyata hadirnya negara dalam melindungi seluruh penduduk Indonesia melalui prinsip asuransi sosial,” ujarnya.

Ghufron menambahkan, sejak berdiri pada 2014, Program JKN telah menjangkau 98,62 persen penduduk atau 282,75 juta jiwa per 1 Oktober 2025, menempatkan Indonesia di jajaran negara dengan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, serta jumlah peserta paling banyak.

Tak hanya menghadirkan perlindungan kesehatan, Program JKN juga memberikan dampak ekonomi signifikan. Ghufron menjelaskan, sepanjang tahun 2014 hingga 2024, BPJS Kesehatan menggelontorkan 1.087 triliun rupiah untuk pelayanan kesehatan, dengan 235 triliun rupiah di antaranya digunakan untuk penanganan delapan penyakit berbiaya katastropik seperti jantung, kanker, dan stroke.

“Transformasi digital menjadi pilar penting dalam peningkatan mutu layanan Program JKN. Kini peserta cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) tanpa perlu membawa kartu fisik atau fotokopi berkas untuk mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan. Aplikasi Mobile JKN juga memberikan beragam kemudahan bagi peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Solo, Edy Muslimin, mengatakan mahasiswa memiliki peran penting dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap manfaat Program JKN. Menurutnya mahasiswa bukan hanya pelajar, tetapi agen sosial yang punya kemampuan menyampaikan informasi dan menggerakkan masyarakat.

“Mereka bisa menjadi penggerak bagi sistem kesehatan yang berpihak kepada masyarakat kecil. Dengan demikian harapannya tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan,” tukasnya. Prihatsari

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |