REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sebanyak 1.177 Mahasiswa dari berbaga Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) Lintas Agama turut serta dalam Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama ini berlangsung secara daring 23-25 September 2025.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno menuturkan Akminas 2025 hadir sebagai transformasi dari kegiatan tahunan Diklatpimnas, yang semula digelar dengan peserta hanya Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), kemudian dengan semangat inklusifisme dan moderasi beragama Akminas menghadirkan Mahasiswa lintas Agama dari berbagai penjuru Indonesia.
Prof Suyitno menyebut, ini menandakan bahwa Kemenag sebagai lokomotifnya inklusifisme, moderasi beragama, kerukunan umat beragama, melalui direktorat pendidikan keagamaan Islam telah meneguhkan upaya itu.
"Kita mengambil tema Meneguhkan Keberagamaan, Membangun Peradaban, untuk Indonesia Emas 2045," tutur Prof Suyitno, saat membuka Akminas secara daring.
Lebih lanjut Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menjelaskan, tema Akminas 2025 bukan hanya sekedar jargon belaka, melainkan sebuah tema yang telah dirumuskan untuk menjaring calon-calon pemimpin bangsa yang betul-betul memiliki pemahaman yang nyata tentang keberagaman Bangsa Indonesia.
Dia menyatakan, bangsa ini butuh calon pemimpin yang betul-betul mengetahui obyektif negara yang tercermin dengan keberagamannya dan itu harus disemai dari usia muda, usia-usia anda sebagai mahasiswa.
"Betapa mahalnya keharmonian dalam keberagaman yang telah dirancang para pendiri bangsa," tutur Prof Suyitno.
Dengan hadirnya mahasiswa lintas agama dan budaya dalam Akminas, Prof Suyitno berharap, para mahasiswa dapat menjalin hubungan yang erat dan penuh harmoni.
Terlebih 100 mahasiswa yang terpilih dalam agenda dari ini nantinya berkesempatan turut serta dalam AKMINAS 2025 secara offline yang akan digelar 9-12 Oktober 2025 di Jakarta.
Peserta dalam forum ini diberikan kesempatan untuk knowledge sharing, bagaimana komponen putra-putri bangsa dengan background yang berbeda, baik suku, agama, dan ras yang berbeda, termasuk background akademik yang harapannya, terjadi sebuah hubungan yang sangat erat, dan penuh harmoni.
"Karena di tangan anda 2045, dengan berbagaimacam dinamikanya, anda-ada mahasiswa yang akan memegang peran," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron menjelaskan, Akminas digelar dengan tujuan membentuk pemimpin mudah yang kritis, visioner, dan berakhlak, serta meningkatkan keterampilan komunikasi, manajemen dan advokasi, serta menanamkan nilai kebangsaan dan kepedulian sosial.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk relevan dengan tantangan zaman, dimana dari kegiatan daring yang digelar 23-25 Oktober ini akan disaring dan dinilai para peserta dari keaktifan dalam forum.
"Kemudian 100 peserta yang terpilih akan berkesempatan untuk megikuti Akminas secara offline secara offline," tutur Prof Sahiron.
Sebagai informasi, sebanyak 1.182 mahasiswa lintas agama dari berbagai dari PTK dengan rincian 626 mahasiswa dan 556 mahasiswi dari berbagai penjuru negeri. Dengan rincian 1105 PTK Islam, 24 PTK Kristen, 11 PTK Hindu, 8 PTK Budha, 5 PTK Katolik, dan 1 PTK Konghucu.
Dalam kegiatan daring ini, para peserta akan menerima materi dan sharing pengalaman dari berbagai tokoh, di antaranya Stafsus Menteri Agama, Muhammad Ainul Yakin, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy, Ketua UMUM BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, dan Vice President Indonesia Conference on Religion and Peace Romo Johannes Hariyanto SJ.
Selain itu juga Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.