Sejak Awal Tahun ini, Gunung Lewotobi Laki-laki Sudah Meletus 43 Kali

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan, sejak 3 Januari 2025 hingga hari ini, Kamis, 13 Februari 2025, pukul 00.00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat telah 43 kali menghasilkan gempa letusan atau erupsi. Lonjakan aktivitas yang menonjol dalam periode tersebut terjadi pada 12 Februari 2025, dengan mencatatkan kejadian gempa vulkanik dalam yang mengindikasikan naiknya magma ke permukaan di tubuh gunung tersebut. “Tanggal 12 Februari (gempa vulkanik dalam) naik, jadi 92 kali dalam sehari. Namun erupsi terakhir terjadi pada jam 03.31 WITA, dan sampai sekarang belum ada aktivitas erupsi,” kata dia dalam konferensi pers daring pada Kamis, 13 Februari 2025.

Wafid mengatakan, situasi tersebut menjadi bahan diskusi yang intens di internal lembaganya sehingga diputuskan untuk menaikkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (Awas) pada hari ini, 13 Februari 2025, pukul 03.00 WITA. Lonjakan aktivitas Gempa Vulkanik Dalam tersebut dikhawatirkan mengakibatkan terjadinya akumulasi energi yang berpotensi menghasilkan erupsi besar. “Kami pantau terus apakah terjadi letusan atau tidak,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Flores Timur, NTT, memiliki ketinggian 1.584 mdpl memiliki karakteristik letusan yang menghasilkan lontaran material pijar. Badan Geologi mencatat rentang erupsi gunung tersebut berkisar 1-29 tahun. Rentang erupsi terpendek antara 1-7 tahun dan terlama 18-29 tahun. Gunung tersebut tercatat memiliki Vulcanic Eruptional Indeks (VEI) antara 1-3. “Karakteristik erupsi Lewotobi Laki-laki adalah erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran material pijar dan juga endapan abu. Tetapi juga erupsi Lewotobi Laki-laki in mengeluarkan erupsi magmatis yang menghasilkan kubah lava, aliran lava, dan awan panas guguran,” kata Wafid.

Wafid mengatakan, karakteristik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sempat mengalami perubahan karakteristik erupsi. Pada awal Januari 2024 lalu, Gunung Lewotobi Laki-laki  sempat mengalami erupsi strombolian. “Karakteristik dari strombolian ke erupsi besar itu mengubah deskripsi atau detail secara teknis dari Gunung Lewotobi Laki-laki ini,” kata dia.

Sepanjang 2024, Badan Geologi sempat dua kali menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki  menjadi Level IV (Awas), yakni pada 9 Januari 2024 serta 3 November 2024. Naiknya status tersebut disertai dengan erupsi yang relatif besar.

Wafid mengatakan, erupsi besar yang terjadi pada 3 November 2024 lalu bahkan menyebabkan Badan Geologi harus merevisi Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Lewotobi Laki-laki. “Dengan data-data yang didapatkan di lapangan, kita harus mengubah Peta KRB yang ada di zona 1, 2, dan 3 karena ada perubahan karakteristik di tanggal 3 November 2024 ini yang cukup besar dan meluas sehingga kita membuat peta yang baru,” kata dia.

Wafid mengatakan, letusan relatif besar pada 3 November 2025 tersebut mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Termasuk Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki terdampak. “Dari kondisi itu kita lakukan identifikasi pendataan kembali, kemudian kita lakukan perubahan update Peta KRB,” kata dia.

Wafid mengatakan, letusan 3 November 2024 tersebut mengubah area zona bahaya terdampak letusan dalam Peta KRB Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi lebih luas dari peta awal. “Bahkan untuk Peta KRB di mana Pos Gunung Api Lewotobi Perempuan (kembaran Gunung Lewotobi Laki-laki) itu sudah masuk dalam Kawasan Rawan Bencana 1, khususnya terkait aliran lahar yang berpotensi terjadi di sekitar lereng dari Gunung Lewotobi Laki-laki maupun Gunung Lewotobi Perempuan.

Demikian juga  Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki juga masuk dalam Peta KRB 2 sehingga kami sudah melakukan upaya evaluasi, kapan untuk dilakukan pergeseran lagi untuk menempati daerah yang lebih aman,” kata dia.

Dalam konferensi pers tersebut, Wafid juga memperlihatkan perubahan morfologi bentuk kawah Gunung Lewotobi dalam setahun terakhir. Ia memperlihatkan foto yang diambil menggunakan Drone yang diterbangkan di kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Wafid memperlihatkan foto visual tanggal 18 Oktober 2024 memperlihatkan 2 lubang erupsi yang ada di kawah Gunung Lewotobi Laki-laki. “Kemudian kita pantau lagi di tanggal 5 November 2024, lubang ke-2 itu dindingnya sudah mengalami longsoran atau guguran. Bagian Barat Laut yang tadinya dinding lubang erupsi, itu separuh di bagian Barat Laut mengalami longsor. Tanggal 6 Januari 2025 kita ambil foto lagi, hasilnya menunjukkan kawah ke-2 menjadi lebih lebar dari kondisi normal di bulan Oktober 2024 dan lubang erupsi di Barat Laut mengalami penutupan oleh material lava,” kata dia.

Wafid mengatakan, perubahan visual penampakan kawah tersebut menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki bisa berubah sangat cepat. “Aktivitas untuk kawah dari Gunung Lewotobi Laki-laki sangat cepat untuk mengalami penumpukan maupun guguran di lubang kawah erupsi tersebut,” kata dia.

Wafid mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki kembali dinaikkan menjadi Awas. Pada status tersebut daerah dalam radius 6 kilometer serta sektoral 7 kilometer di arah Barat Daya sampai Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki harus dikosongkan. Ada enam desa dalam daerah bahaya tersebut yang disarankan untuk dikosongkan yakni Desa Nobu, Dolipoli, Plalantalo, Lokengjaya, Boru, Dusun Kampung dan Dusun Kondor, serta Desa Nawokteo. “Untuk lokasi pengungsian masih bisa memanfaatkan lokasi pengungsian lama,” kata dia.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |