SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ajang Lomba Cerdas Cermat (LCC) Permuseuman dan Cagar Budaya 2025 kembali hadir untuk menggugah semangat pelajar tingkat SMP se-Kabupaten Sragen mengenal lebih dekat warisan budaya daerah. Setiap sekolah diwajibkan mengirimkan tiga peserta terbaiknya untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini.
Rangkaian lomba dimulai pada 7 Oktober 2025, berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Sragen Belajar, di mana peserta menjawab soal-soal seputar sejarah dan kebudayaan. Dari 94 sekolah yang ikut di tahap awal, tersaring 15 tim terbaik yang berhak melaju ke babak semifinal.
Adapun 15 sekolah yang lolos adalah SMP Pandanaran Plupuh, SMP Negeri 3 Satu Atap Sambirejo, SMP Negeri 1 Sragen, SMP Negeri 1 Jenar, SMP Negeri 1 Tangen, SMP Negeri 5 Sragen, SMP Negeri 2 Sambungmacan, SMP Negeri 1 Kalijambe, SMP Negeri Karangmalang, SMP Negeri 1 Miri, SMP Negeri 1 Mondokan, SMP Muhammadiyah 2 Masaran, SMP Negeri 1 Masaran, SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, dan SMP MTA Gemolong.
Babak semifinal akan menyeleksi lima tim terbaik yang selanjutnya akan melangkah ke babak final. Puncak kompetisi ini dijadwalkan 14 Oktober 2025 dan digelar secara luring di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen.
Kegiatan LCC ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen sebagai upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah dan kekayaan cagar budaya lokal.
Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan, Johny Adhi Aryawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ajang kompetisi edukatif bagi pelajar yang memiliki ketertarikan pada bidang sejarah, sosial, dan kebudayaan.
“Khusus pada babak final, format yang diberikan selain Lomba Cerdas Cermat di depan dewan juri juga ada Fun Games Cagar Budaya. Untuk itu anak-anak dituntut memiliki kemampuan kerjasama tim dalam menyelesaikan soal dan tugas,” katanya.
Johny berharap, melalui ajang ini para pelajar dapat menumbuhkan semangat sportivitas, kebersamaan, dan rasa bangga terhadap warisan budaya Sragen. Ia juga berharap pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi peserta yang kelak ingin menekuni bidang arkeologi, sejarah, atau pelestarian cagar budaya. (cs)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.