Serba-Serbi Kunjungan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Indonesia untuk menemui Presiden Prabowo Subianto dalam rangka melakukan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan beberapa agenda dengan harapan dapat bekerja sama secara bilateral dengan Turki dalam jangka waktu lama. Berikut rangkuman informasi kunjungan Erdogan ke Indonesia di hari ke-2 pada 12 Februari 2025.

  1. Kunjungan Pertama sejak Prabowo jadi Presiden

Kunjungan Erdogan ke Indonesia untuk menemui Prabowo merupakan momentum kunjungan pertama Presiden Turki tersebut sejak Prabowo menjabat sebagai Presiden RI. Kunjungan tersebut berlangsung dalam dua hari, yaitu pada 11 hingga 12 Februari 2025. Erdogan dan Prabowo melangsungkan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Rabu pagi, 12 Februari 2025.

Pada sehari sebelumnya, Prabowo menyambut langsung Erdogan dan Ibu Negara Turki di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini merupakan bentuk penghormatan beliau kepada Presiden Erdogan. Bahkan Presiden Prabowo mengantar Presiden Erdogan dalam satu mobil menuju ke tempatnya bermalam,” ujar Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

  1. Turki Ingin Terlibat dalam IKN

Erdogan mengatakan bahwa Turki ingin terlibat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan melibatkan perusahaan infrastruktur dari Turki untuk masuk ke dalam agenda pembangunan tersebut. 

“Kami juga berkomitmen untuk ikut serta dalam proyek Ibu Kota Nusantara dengan melibatkan perusahaan konstruksi kelas dunia kami,” kata Erdogan.

Erdogan mengungkapkan bahwa perluasan kerja sama antara Indonesia dan Turki sangat penting di berbagai bidang, antara lain pertanian, industri halal, dan lainnya. Pertemuan Indonesia dan Turki telah menandatangani 12 perjanjian kerja sama di berbagai bidang, mulai dari keagamaan dan pendidikan, energi dan sumber daya mineral, teknologi dan pendidikan tinggi, kesehatan dan kedokteran, industri pertahanan, perdagangan, investasi, komite kerja sama industri, pertanian, lembaga penyiaran televisi, lembaga penyiaran radio, serta perjanjian kerja sama kantor berita.

  1. Agenda Joint Venture Produksi Alat Pertahanan

Dalam kesempatan pertemuan Indonesia dengan Turki, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia ingin bekerja sama untuk memproduksi alat pertahanan dengan perusahaan dari Turki. Prabowo menilai bahwa kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Turki selama ini telah berjalan dengan baik.

“Kami juga mohon dukungan Yang Mulia (Erdogan) karena kami ingin mempunyai joint venture dengan beberapa perusahaan Turki. Dan kita ingin joint production bersama industri pertahanan,” ujar Prabowo. Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan perusahaan pertahanan Turki di Istanbul pada Desember 2024 lalu.

Prabowo mengungkapkan terima kasih kepada pihak Turki yang telah membantu meningkatkan hubungan kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Turki hingga saat ini. Dalam agenda kerja sama yang berlangsung selama ini, Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan pertahanan besar dari Turki, yaitu Roketsan, Aselsan, Havelsan, hingga Baykar.

  1. Momentum 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Negara

Kehadiran Presiden Turki Erdogan ke Indonesia menjadi momentum perayaan berjalannya 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Turki. Prabowo mengungkapkan rasa hormat dalam menyambut Erdogan dan delegasi Turki ke Indonesia. Untuk merayakannya, maka kedatangan Erdogan ke Istana Kepresidenan disambut oleh 75 pasukan berkuda oleh Pasukan Pengaman Presiden.

Menurut Prabowo, Indonesia dan Turki telah membangun hubungan batin dan emosional karena telah terjalin sejak ratusan tahun di masa Kekaisaran Usmaniyah. Hubungan tersebut mendorong terwujudnya pertemuan High Level Strategic Council pertama antara pemimpin Indonesia dan Turki.

“Hari ini saya dan Presiden Erdogan melaksanakan pertemuan High Level Strategic Council yang pertama. Ini adalah mekanisme hubungan bilateral tertinggi di antara kedua negara,” ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia dan Turki juga sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dua negara dan mempercepat finalisasi kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |