TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 November 2024, pemilih di Amerika Serikat akan menyaksikan momen penting dalam sejarah politik mereka dalam Pilpres AS. Yakni ketika Donald Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, bersaing ketat melawan Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.
Berdasarkan analisis jajak pendapat terbaru yang dirilis oleh portal RealClearPolitics, Trump sedikit lebih unggul dibandingkan Harris di semua tujuh negara bagian kunci yang menjadi fokus utama pemilihan kali ini.
Negara bagian kunci, atau yang dikenal dengan istilah battleground, adalah wilayah yang tidak konsisten dalam memberikan dukungan kepada salah satu dari dua partai besar, yaitu Republik atau Demokrat. Negara-negara bagian ini sering kali menjadi penentu hasil pemilihan presiden. Untuk pemilihan 2024, negara bagian kunci yang menjadi perhatian adalah Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, Georgia, Arizona, dan Nevada.
Rata-rata di semua negara bagian penentu, 48,3 persen responden menyatakan siap mendukung Trump, sementara 47,5 persen akan memilih Harris. Secara khusus, Trump unggul 1,4 persen di Arizona dan 1,1 persen di Georgia. Di North Carolina, mantan presiden AS tersebut unggul 1 persen atas Harris, di Michigan unggul 0,9 persen, serta di Nevada dan Pennsylvania unggul 0,5 persen, dan di Wisconsin unggul 0,1 persen.
Setiap negara bagian di AS memiliki sejumlah pemilih (electors) dalam Electoral College yang sesuai dengan jumlah total perwakilan mereka di Kongres, yaitu jumlah senator dan anggota DPR dari negara bagian tersebut. Dalam sistem ini, presiden tidak dipilih secara langsung melalui suara rakyat, tetapi oleh 538 pemilih elektoral. Seorang kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara elektoral untuk memenangi kursi kepresidenan.
Oleh karena itu, kandidat yang menerima suara terbanyak di sebuah negara bagian biasanya mendapatkan semua suara elektoral dari negara bagian tersebut, menjadikan kemenangan di negara-negara bagian yang padat penduduk dan kompetitif sangat penting. Meski negara-negara bagian besar seperti California dan Texas memiliki preferensi partisan yang konsisten—dengan California sejak lama mendukung Demokrat dan Texas mendukung Republik—hasil dari negara-negara bagian kunci ini tetap tidak dapat diprediksi dan sangat menentukan.
Dengan pembaruan suara elektoral dari sensus 2020, negara-negara bagian kunci ini akan kembali menjadi pusat perhatian dalam pemilihan, dengan total 93 suara elektoral. Pada pemilihan 2016, Trump menang meskipun menerima total suara lebih sedikit daripada lawannya, berkat keberhasilannya di negara-negara bagian kunci, dengan memperoleh 304 suara elektoral dan memenangi kursi kepresidenan.
Iklan
Saat ini, data jajak pendapat menunjukkan bahwa persaingan antara Harris dan Trump di negara-negara bagian kunci ini sangat ketat.
Menjelang hari Pilpres AS, persaingan antara Harris dan Trump makin memanas, dengan kedua kandidat bersaing ketat di negara-negara bagian kunci. Hasil di negara-negara bagian ini kemungkinan besar akan menentukan presiden berikutnya, mempersiapkan panggung untuk pemilihan yang sangat kompetitif dan diawasi secara ketat.
Menurut hitungan delegasi yang diperbarui berdasarkan sensus 2020, Arizona memiliki 11 delegasi, Nevada 6, Wisconsin 10, Michigan 15, Pennsylvania 19, North Carolina 16, dan Georgia 16 delegasi. Sebagai contoh, jika seorang kandidat memenangi Pennsylvania, North Carolina, dan Michigan, mereka akan mengamankan total 50 delegasi dari ketiga negara bagian tersebut. Sebaliknya, kehilangan empat negara bagian itu akan secara signifikan mengurangi peluang kandidat untuk memenangi pemilihan.
Dinamika pemilihan di negara bagian ini juga dipengaruhi oleh isu-isu utama seperti inflasi, debat tentang aborsi, keamanan perbatasan, serta kebijakan AS terhadap Gaza. Michigan, yang memiliki populasi Muslim dan Arab-Amerika terbesar, telah melihat lonjakan pemilih independen yang mungkin tidak memilih Biden tetapi juga tidak melihat Trump sebagai alternatif. Semua indikator di Wisconsin menunjukkan bahwa selisih antara Trump dan Harris kurang dari 1 persen mendukung Demokrat.
ANTARA
Pilihan editor: