JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto mengalami sedikit penurunan setelah satu tahun masa pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sebanyak 77,7 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Prabowo, sementara 20,8 persen menyebut tidak puas, dan 1,5 persen memilih tidak menjawab. Meski angkanya masih tergolong tinggi, hasil ini menurun dibanding survei 100 hari pertama pemerintahan yang mencatat kepuasan publik mencapai 79,3 persen.
“Sekitar 77,7 persen warga masih merasa puas terhadap kinerja Presiden Prabowo, sementara 20,8 persen menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali,” ungkap Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis yang diakses pada Ahad (9/11/2025).
Survei dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Metodenya menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Alasan Puas dan Tidak Puas
Burhanuddin menjelaskan, faktor utama yang membuat publik masih menaruh kepercayaan pada Prabowo antara lain komitmennya dalam pemberantasan korupsi (19,5 persen), dinilai bekerja nyata dan memberi bukti (15,9 persen), serta dianggap pemimpin yang berani (12,8 persen). Program bantuan sosial (9,7 persen) dan program Makan Bergizi Gratis (8 persen) juga ikut menyumbang kepuasan publik.
Namun, alasan ketidakpuasan juga muncul dari sejumlah aspek. Sekitar 20 persen responden menilai kinerja Prabowo belum tampak signifikan, 14,1 persen menyebut bantuan tidak tepat sasaran, 13,6 persen menilai program kerja belum berjalan maksimal, 8,1 persen mengeluhkan kondisi ekonomi yang belum stabil, dan 5,4 persen menganggap praktik korupsi masih marak.
Penilaian di Bidang Kebijakan
Dalam hal penanganan persoalan nasional, publik masih memberikan nilai positif. Sebanyak 80 persen menilai Prabowo berhasil menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, dan 79 persen menilai ia mampu menjaga persatuan bangsa.
Sementara dalam aspek kebebasan berekspresi, mayoritas publik juga masih memberikan penilaian baik. Sebanyak 71 persen menilai pemerintahan Prabowo masih memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, meski 18 persen menganggap kebebasan itu mulai terbatas.
Tren Menurun tapi Tetap Dominan
Penurunan tipis tingkat kepuasan publik ini dinilai wajar mengingat meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap realisasi janji-janji besar pemerintahan Prabowo-Gibran. Meski demikian, capaian 77,7 persen menunjukkan tingkat penerimaan publik yang tetap dominan di tengah dinamika politik dan ekonomi nasional.
Survei ini sekaligus menjadi barometer awal bagi evaluasi publik terhadap kebijakan-kebijakan strategis yang tengah dijalankan pemerintah, terutama terkait pengelolaan bantuan sosial, program makan bergizi gratis, dan stabilitas ekonomi. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















































