JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Simpang siur laporan mengenai pemulihan jaringan listrik di Aceh berbuntut panjang. Klaim Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut pemulihan listrik di Aceh telah mencapai 93 persen pada Minggu malam lalu tak terbukti di lapangan.
Kondisi itu akhirnya membuat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf langsung kepada warga yang masih tinggal di posko pengungsian.
Saat meninjau posko warga terdampak banjir di Desa Sukajadi, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (12/12/2025), Prabowo menyampaikan penyesalan karena sejumlah fasilitas penting, termasuk listrik, belum kembali normal.
Ia datang bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Saya minta maaf kalau masih ada yang belum. Kami sedang bekerja keras. Mungkin listrik yang belum ya. Kita tahu situasinya di lapangan sangat berat,” ujar Prabowo dalam kunjungan tersebut.
Presiden juga mengajak masyarakat, terutama anak-anak, untuk tetap sabar menghadapi masa pemulihan. Ia memastikan percepatan rekonstruksi menjadi prioritas agar aktivitas warga, termasuk sekolah, dapat kembali berjalan.
Di hadapan warga, Prabowo kembali menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah penebangan liar yang memperparah risiko bencana. Ia meminta pemerintah daerah lebih ketat mengawasi aktivitas perusakan alam.
Sementara itu, Bahlil Lahadalia yang sempat menjadi sorotan usai menginformasikan bahwa listrik Aceh telah menyala 93 persen memberikan penjelasan. Ia mengaku menerima data tersebut dari PLN saat mengikuti rapat terbatas dengan tim penanganan bencana.
Menurut Bahlil, laporan teknis dari PLN pada 7 Desember menyebut rasio elektrifikasi di Aceh akan mencapai 93 persen pada Minggu malam atau Senin pagi. Informasi itu kemudian disampaikan kepada Presiden saat peninjauan di Bireuen.
“Atas laporan teknis itu saya sampaikan ke Presiden. Jadi bukan mengada-ada,” ujarnya.
Namun, fakta di lapangan berjalan berbeda. Aliran listrik di Banda Aceh dan sejumlah wilayah lainnya masih padam total pada hari yang dijanjikan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo akhirnya turut mengajukan permohonan maaf. Ia menjelaskan bahwa meskipun jalur transmisi secara fisik sudah tersambung, sistem kelistrikan dari Arun ke Banda Aceh masih mengalami hambatan teknis sehingga listrik belum dapat dialirkan.
“Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh. Informasi 93 persen itu memang disampaikan terlalu awal,” ujar Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta.
PLN menegaskan proses perbaikan jaringan masih berlangsung dan berharap aliran listrik dapat segera dipulihkan sepenuhnya. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.


















































