Shopee Hapus 93.000 Penjual Thrifting, Pemerintah Beri Apresiasi

1 week ago 33
Ilustrasi Kementerian Koperasi dan UMKM | Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Upaya membersihkan platform dari penjualan pakaian bekas impor semakin ditegaskan oleh pihak Shopee. Perusahaan e-commerce tersebut menghapus puluhan ribu akun penjual serta ribuan produk thrifting yang terbukti melanggar aturan perdagangan. Langkah ini mendapat respons positif dari pemerintah karena dinilai mendukung perlindungan pasar dalam negeri.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UMKM, Temmy Satya Permana, menyebut penertiban yang dilakukan Shopee merupakan bentuk komitmen terhadap regulasi serta dukungan bagi pelaku usaha lokal.
“Kami mengapresiasi respons cepat Shopee yang men-takedown sekitar 93 ribu seller dan lebih dari 100 ribu produk pakaian bekas impor,” kata Temmy dalam acara Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial Shopee 10th Birthday di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Ia berharap ke depan semakin banyak penjual yang beralih sepenuhnya ke produk dalam negeri. Temmy juga menekankan pentingnya fitur identifikasi produk agar konsumen dapat membedakan barang lokal dan impor.
“Kami berharap Shopee bisa memastikan kategorisasi produk lebih jelas, supaya produk UMKM tidak kalah bersaing,” ujarnya.

Kegiatan yang digelar dalam rangka satu dekade program Kampus UMKM Shopee itu juga menampilkan komitmen Shopee dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM lewat pendidikan digital. Program ini dirancang untuk memperkuat keterampilan bisnis para pengusaha lokal agar mampu bersaing di marketplace.

Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan pihaknya terus memperbarui materi pelatihan dan menghadirkan pengajar yang kompeten.
“Kami menyediakan pelatihan dengan modul yang terus dikembangkan agar sesuai kebutuhan UMKM,” tuturnya.

Sejak diluncurkan pada 2021, Kampus UMKM Shopee telah menyalurkan lebih dari 350 ribu jam pelatihan dan menjangkau jutaan pelaku usaha di berbagai daerah. Saat ini tersedia hampir 400 modul belajar, mencakup berbagai aspek bisnis digital yang dibutuhkan UMKM.

Program Kelas Online bahkan diikuti peserta dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, memperluas akses pengetahuan tanpa batas geografis. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |