SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampah adalah masalah bersama. Sampah menjadi bom waktu jika tidak tertangani dengan baik.
Tidak hanya tugas pemerintah, masyarakat juga harus ikut andil dalam menangani permasalahan sampah yang ada.
Seperti yang dilakukan dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta yakni Muhammad Rayendra Nicholish (kelas XI-F1) dan Surya Arza Putra (kelas XI-F5).
Keduanya berhasil menciptakan game edukatif “BijakSampah” yang menorehkan prestasi di kancah nasional.
Game itu merupakan inovasi digital untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
Kini inovasi itu berhasil lolos ke babak final Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Game BijakSampah kata Rayendra, lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. Melalui bimbingan guru pembimbing inovasi MAN 2 Surakarta, lantas mengembangkan ide gim berbasis edukasi (edugame) dengan misi so sial lingkungan.
“Banyak orang masih bingung membedakan sampah organik, anorganik dan B3. Kami ingin membuat cara belajar yang tidak membosankan, jadi kami ubah menjadi permainan digital,” kata dia, Jumat (10/12025).
Sementara Surya Arza, yang berperan sebagai programmer, menambahkan, game ini tidak hanya memberi poin, tapi juga memberi pengetahuan.
“Setiap level punya tantangan baru dan fakta menarik tentang pengelolaan sampah,” terang dia.
Kepala MAN 2 Surakarta, Lanjar Utami, menyampaikan apresiasinya terhadap karya inovatif ini. Keberhasilan BijakSampah menembus Final FIKSI 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas siswa madrasah mampu bersaing secara nasional. Ide ini dinilai inovatif karena menggabungkan edukasi lingkungan, teknologi digital, dan potensi kewirausahaan.
“Ini membuktikan bahwa siswa madrasah mampu berinovasi dan menjadi pelopor perubahan. Game BijakSampah menjadi contoh nyata integrasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan karakter peduli lingkungan,” ujarnya.
Selain itu Inayah Adi Oktaviana, dan Annita Nur Kusumastuti selaku guru pembimbing Tim BijakSampah FIKSI 2025 terus mendorong agar inovasi ini terus dikembangkan agar bisa bermanfaat untuk masyarakat. (*)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.