BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Suasana duka menyelimuti keluarga ANC, bocah kelas 4 SD di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Sudah hampir dua pekan, siswa berusia 10 tahun itu tak kunjung sadarkan diri setelah mengalami luka serius di bagian kepala yang diduga akibat benturan benda tumpul.
Peristiwa bermula pada Sabtu (18/10/2025), ketika ANC tiba-tiba mengeluh pusing saat jam istirahat di sekolah. Guru yang mendapat laporan segera membawanya ke ruang guru, namun tak lama kemudian bocah itu kehilangan kesadaran.
Pihak sekolah kemudian melarikannya ke rumah sakit swasta di Kecamatan Sambi. Karena kondisinya terus menurun, ANC akhirnya dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan penanganan intensif. Hingga kini, ia masih terbaring koma di ruang ICU rumah sakit tersebut.
Dari hasil pemeriksaan medis awal, ditemukan adanya pembengkakan dan pendarahan di otak, yang menurut dokter disebabkan oleh benturan benda tumpul. Fakta itu memunculkan dugaan bahwa ANC mungkin menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah.
“Dari hasil CT scan, dokter menyampaikan ada pembengkakan di otak dan pendarahan. Itu indikasi kuat karena benturan benda tumpul,” ujar Nova Satria Pamungkas, penasihat hukum keluarga korban, saat dikonfirmasi, Minggu (2/11/2025).
Nova menyebut, keluarga merasa ada kejanggalan dalam kronologi yang disampaikan pihak sekolah. Oleh karena itu, mereka memutuskan melapor ke Polres Boyolali agar kasus ini diusut tuntas.
“Keterangan pihak sekolah menyebut anak itu tiba-tiba pusing dan pingsan. Tapi hasil medis menunjukkan ada benturan keras. Kami ingin kebenarannya terungkap,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak sekolah melalui Siti Insyiroh Rahmawati menegaskan bahwa tidak ada praktik perundungan di lingkungan mereka. Ia juga menyebut, sebelum berangkat ke sekolah, ANC sempat mengeluh tidak enak badan.
“Anaknya datang ke ruang guru dan bilang pusing. Kami langsung bawa ke rumah sakit. Tidak ada kejadian kekerasan di sekolah,” ujarnya.
Kepolisian kini telah turun tangan menindaklanjuti laporan keluarga. Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Indrawan Wira Saputra, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan awal.
“Laporan sudah kami terima. Saat ini masih dalam tahap lidik,” ujarnya singkat.
Kasus itu pun menjadi sorotan publik, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan dan kenyamanan siswa di lingkungan sekolah dasar. Banyak pihak berharap kepolisian bisa segera mengungkap penyebab pasti luka yang dialami ANC agar tidak menimbulkan spekulasi berkepanjangan. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.



















































