SKI Gandeng Marubeni dan DNP Olah Limbah Plastik Jadi Bahan Ramah Lingkungan

4 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sirkular Karya Indonesia (SKI), anak usaha PT Impack Pratama Industri Tbk, menggandeng PT Marubeni Indonesia dan PT DNP Indonesia (DNP) untuk mengembangkan inisiatif industri berskala besar pertama di Indonesia yang berfokus pada pengolahan limbah plastik menjadi bahan bangunan berkelanjutan.

Direktur Utama PT Sirkular Karya Indonesia, Sugiarto Romeli, mengatakan kerja sama ini menandai langkah nyata industri dalam memperluas praktik ekonomi sirkular dan mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

“Inisiatif ini mencerminkan semangat kami untuk memimpin perubahan menuju industri yang lebih berkelanjutan,” ujar Sugiarto, Rabu (22/10). “Melalui pendekatan kolaboratif dan teknologi pengolahan material daur ulang yang kami kembangkan, kami percaya limbah bukanlah akhir dari siklus, tetapi awal dari nilai baru yang dapat kita ciptakan bersama.”

Melalui kolaborasi ini, limbah plastik dari fasilitas produksi DNP, yang sebelumnya diolah melalui insinerasi atau pembakaran suhu tinggi, kini dikumpulkan dan diproses oleh SKI menjadi produk bangunan inovatif dan tahan lama. Produk hasil daur ulang tersebut akan dipasarkan secara nasional dengan merek Alduro Roof untuk aplikasi atap dan Alduro Board untuk partisi dinding.

Sugiarto menjelaskan, produk Alduro menawarkan solusi ramah lingkungan yang dapat diakses masyarakat luas dengan harga terjangkau. “Dengan memanfaatkan limbah plastik pasca-produksi sebagai bahan dasar, kami tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga menghadirkan produk yang kuat, aman, dan memiliki siklus hidup panjang,” jelasnya.

Kemitraan ini mempertemukan tiga kekuatan utama: SKI dengan kemampuan inovasi di bidang bahan bangunan berkelanjutan; Marubeni Indonesia dengan jejaring global dan pengalaman dalam proyek hijau; serta DNP Indonesia yang berkomitmen pada pengelolaan limbah bertanggung jawab.

Selain memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri hijau, kolaborasi ini juga membuka peluang ekspor produk bangunan berkelanjutan ke pasar internasional.

Para pihak menilai, inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam menunjukkan bahwa produk berbasis daur ulang dapat bersaing secara kualitas dan ekonomi, sekaligus memberikan dampak sosial positif. “Kami ingin mengubah paradigma bahwa limbah adalah masalah. Bagi kami, limbah adalah peluang,” tutur Sugiarto.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |