Soal Pendatang di Jakarta Usai Lebaran, Ini Kata Pramono Anung dan Rano Karno

1 day ago 17

PENINGKATAN urbanisasi menjadi persoalan tahunan yang kerap dihadapi Pemerintah Jakarta setelah Idulfitri atau Lebaran. Kebanyakan pendatang itu ingin mencoba peruntungan hidup di Jakarta dengan ikut bersama keluarganya yang mudik. Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi menyambut para pendatang baru tersebut.

Pramono mengatakan potensi banjirnya pendatang ke Jakarta usai Idulfitri 1446 Hijriah masih amat besar terjadi. Sebab, kata dia, Jakarta masih menjadi daerah dengan daya tarik yang tinggi untuk mengadu nasib.

Dia menuturkan Pemprov Jakarta akan berbenah agar para pendatang yang ingin bekerja di Jakarta memahami realita yang harus dijalankan nantinya. “Jakarta tidak menutup diri, tapi akan bernenah supaya mereka yang datang ke Jakarta juga sadar jika bekerja di Jakarta itu bukan hal yang mudah,” ujarnya di Balai Kota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.

Tahun lalu dan sebelumnya, Pemerintah Jakarta sering kali mengimbau agar warga Jakarta yang merayakan Lebaran di kampung halamannya tidak mengajak dan membawa sanak saudara, kerabat, ataupun keluarga lainnya saat kembali ke Jakarta. Bagaimana dengan tahun ini?

Jakarta Terbuka bagi Siapa Pun

Pramono Anung memastikan tidak akan melakukan operasi yustisi kependudukan setelah Lebaran 2025. Sebagai gantinya, dia meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mengecek data kependudukan para pendatang baru. “Pemerintah Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisi, tetapi kami akan melakukan pengecekan kependudukan,” ujarnya di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025.

Dia menyebutkan pengecekan ini merupakan syarat administrasi kependudukan bagi pendatang. Tujuannya, untuk menjaga keamanan dan ketertiban penduduk.

Mantan Sekretaris Kabinet itu mempersilakan pendatang untuk datang ke Jakarta. Pramono berujar Jakarta merupakan kota terbuka bagi siapa pun yang ingin memperbaiki nasibnya. “Sebab, kami pun pasti pernah bermimpi untuk memperbaiki nasib di Jakarta. Oleh karena itu, kami membuka kesempatan bagi yang ingin melakukan hal yang sama,” kata dia.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan akan melakukan pendekatan yang humanis bagi pendatang baru Jakarta. Pemprov Jakarta juga akan membantu masyarakat mempersiapkan diri dengan ragam keterampilan sebelum masuk ke dunia kerja.

Dia menyebutkan, dalam waktu dekat, Pemprov Jakarta akan mengaktifkan fasilitas balai latihan kerja dan balai rakyat. “Di Jakarta juga akan ada balai latihan kerja, tempat-tempat melakukan latihan (persiapan kerja),” kata Pramono di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam, 22 Maret 2025.

Selama masa kampanyenya, Pramono juga telah menekankan urgensi balai pelatihan kerja untuk mendukung kebijakan peningkatan lapangan kerja yang dia rencanakan. Dia mengatakan balai latihan kerja harus ada di setiap kecamatan agar setiap orang dapat belajar bekerja dan menyalurkan ilmunya.

Menurut dia, persiapan diri sebelum mengadu nasib di Jakarta merupakan hal yang penting. Sebab, persaingan kerja di Jakarta bukan hal yang mudah. “Kalau memang belum siap, ya dipersiapkan terlebih dahulu,” kata dia.

Yang Ingin ke Jakarta Harus Menguasai Keterampilan

Adapun Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyatakan dia sangat terbuka dengan pendatang baru yang akan datang ke Jakarta setiap usai Lebaran. Pria yang akrab disapa Bang Doel itu merespons imbauan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang melarang pemudik membawa keluarga ke Jakarta saat arus balik, terutama keluarga yang tidak memiliki keterampilan.

“Bang Anung (Pramono Anung) membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta, silakan. Kita tidak akan melakukan operasi yustisi (kependudukan). Karena kita juga tahu Jakarta menjadi satu harapan,” kata Rano di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan kebijakan Pemprov Jakarta itu salah satunya bercermin dari Gubernur Pramono Anung yang berasal dari Kediri, Jawa Timur. “Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silakan masyarakat kita yang mau ke Jakarta,” tutur Rano.

Meski demikian, Rano menuturkan Pemprov Jakarta tetap mengeluarkan imbauan bagi yang ingin mengadu nasib di Jakarta tetap harus menguasai keterampilan. “Cuma memang kita imbau, jangan kosong-kosong. Artinya, kalau enggak punya keterampilan, maka akan bersaing dengan masyarakat Jakarta. Artinya, keahlian itu menjadi penting. Jadi marilah kita bersama-sama membangun Jakarta,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Pemprov Jakarta juga mengantisipasi arus urbanisasi yang padat ke Jakarta yang selalu terjadi setiap usai Lebaran. Rano menyebutkan mudik bersama yang dilakukan oleh Pemprov Jakarta dan kementerian sebenarnya dilakukan untuk menakar jumlah pemudik. “Itu sebetulnya antisipasi loh. Paket kita adalah pulang-pergi atau pergi-pulang Jakarta tahun ini hampir 26 ribu yang kita fasilitasi,” kata Rano.

Jumlah tersebut, kata Rano, menjadi tolok ukur kepadatan urbanisasi yang bakal terjadi. “Artinya, itu menjadi tolak ukur, minimal tidak bertambah. Tapi kan kita enggak bisa pungkiri, mungkin yang naik-naik motor atau yang naik kereta itu membawa saudaranya, itu enggak bisa kita pungkiri. Jadi silakan berjuang keras di Jakarta,” tuturnya. Pihaknya mengimbau warga Jakarta dan potensial pendatang baru tetap mengikuti aturan yang berlaku.

Sebelumnya, saat melepas 20 bus mudik gratis tujuan sejumlah daerah di Jawa pada Rabu, 26 Maret 2025, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap pemudik yang hendak kembali ke Jakarta setelah Lebaran tidak membawa sanak saudara yang tidak memiliki kemampuan atau skill mumpuni, mengingat padatnya jumlah penduduk di Jakarta.

“Kepada seluruh masyarakat yang mau mudik selamat bertemu keluarga, salam sama semua keluarga dan tentu saja berbagi lah dengan sekuat tenaga untuk semua masyarakat di kampung. Nah, baliknya ini Jakarta sudah penuh. Jangan bawa yang tidak memiliki skill,” kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat itu.

Andi Adam Faturahman, Oyuk Ivani Siagian, Vedro Imanuel Girsang, Savero Aristia Wienanto, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Sejumlah Jemaah yang Rayakan Idulfitri Lebih Awal dari Ketetapan Pemerintah

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |