Stop Ujaran Kebencian, Militan Gibran Imbau Seluruh Elemen Masyarakat Bergandengan Tangan

4 hours ago 7
Gus Tedi (baju hitam) pendiri Militan Gibran, foto bersama dengan Adi Krisnawan (baju putih) Ketua Militan Gibran Kota Solo. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pendiri Militan Gibran, Gus Tedi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan mengisi momentum hari sumpah pemuda 28 Oktober 2025.

“Di dalam mengisi momentum hari sumpah pemuda ini hendaklah stop provokasi, stop ujaran kebencian, dari kelompok manapun ke kelompok manapun. Marilah kita bergandengan tangan dan bersatu padu mendukung pemerintahan yang solid dan juga untuk kemajuan bangsa Indonesia menuju Indonesia emas,” ungkap Gus Tedi dalam pesan tertulisnya, Selasa, (28/10/2025).

Tentu semua itu dilanjutkan Gus Tedi, dapat terwujud jika antara anak bangsa tidak terpecah belah.

“Untuk kelompok Roy Suryo cs janganlah membuat gaduh. Jangan membuat kericuhan di Kota Solo. Mengingat Kota Solo itu dari dulu sangat terkenal warganya yang punya adab, punya sopan santun dan menghargai siapapun dan kepada siapapun,” sambungnya.

Gus Tedi kemudian menyayangkan sebutan termul atau ternak mulyono yang dilontarkan oleh orang-orang intelek. Seperti mantan pejabat negara, Roy suryo, akademisi, Dokter Tifa dan Rismon Sianipar.

“Umat beragama apapun dari ajaran agama apapun, juga tidak akan pernah mengatakan manusia itu ternak. Mengumpamakan manusia seperti itu ternak. Dari situ saja kita bisa melihat cara berfikirnya. Namun tentunya kami tidak masalah, karena yang menilai Allah dan masyarakat,” tandasnya.

Senada dengan Gus Tedi, Adi Krisnawan selaku Ketua Militan Gibran Kota Solo juga menyayangkan aksi-aksi provokatif yang dilakukan oleh Tiroris (Tifa, Roy Suryo, dan Rismon).

“Jangan sampai ada kegaduhan di Kota Solo yang nanti berdampak mengganggu kenyamanan warga masyarakat. Hal tersebut juga bukanlah budaya kebiasaan warga Solo,” ujarnya.

Sementara itu Andi Azwan Ketua Umum Militan Gibran berpesan agar tetap senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

“Momentum 28 Oktober hari Sumpah Pemuda ini supaya tidak terjadi polarisasi sesama anak bangsa. Mari kita bergandengan tangan, mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sampai selesai,” pungkasnya. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |