Anak mengalami flu (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anak-anak ternyata menjadi anggota keluarga yang paling mudah membawa dan menyebarkan kuman. Temuan ini diungkapkan dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, yang menunjukkan bahwa virus pernapasan beredar sangat aktif di lingkungan sekolah. Anak-anak usia dini paling rentan terinfeksi sekaligus menularkannya.
Penelitian tersebut dilakukan di distrik sekolah besar di Kansas City, Missouri, Amerika Serikat. Dilansir dari CNN, Rabu (12/11/2025), para peneliti mengikuti lebih dari 800 siswa dan staf sekolah dari November 2022 hingga Mei 2023. Setiap peserta diminta melakukan tes usap hidung mingguan dan melaporkan gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, pilek, atau demam. Hasilnya, lebih dari 85 persen peserta terdeteksi membawa setidaknya satu virus, dan lebih dari 80 persen mengalami setidaknya satu kali sakit pernapasan akut yang cukup berat untuk mengganggu aktivitas harian.
Menurut Dr Leana Wen, pakar kesehatan dari CNN sekaligus profesor di George Washington University, anak-anak prasekolah dan sekolah dasar memiliki tingkat infeksi tertinggi. “Anak yang lebih muda belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa, dan mereka cenderung sering menyentuh wajah, berbagi mainan, serta jarang mencuci tangan secara benar,” ujar Wen.
Banyak anak dalam studi ini yang dinyatakan positif membawa virus meski tidak menunjukkan gejala. Hal ini, kata Wen, menunjukkan bahwa sekolah dapat berfungsi sebagai “reservoir” virus pernapasan, di mana anak-anak menularkan penyakit satu sama lain lalu membawanya pulang ke rumah.
Jenis virus yang paling sering ditemukan adalah rhinovirus (penyebab flu biasa) pada 65 persen peserta. Disusul koronavirus musiman sekitar 30 persen, dan SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) sebesar 15 persen. Studi ini juga menemukan bahwa virus beredar secara konstan sepanjang musim, bukan hanya saat terjadi lonjakan flu atau Covid-19.

2 hours ago
11












































